"Naturalisasi Bio, secara tegas, membuat pelatih Osvaldo Lessa mempunyai stok pemain belakang yang cukup," kata Robby di Kota Jayapura, Papua, Jumat (27/3/2015).
Menurut dia, Bio akan menjadi pilihan utama tiap kali tim peraih empat juara liga itu bermain, baik di ISL atau pun di Piala AFC 2015.
"Selain Bio, di lini belakang Persipura ada Ricardo Salampessy, Dominggus Fakdawer, Andri Ibo, Fandri Imbiri, Yohanis Tjoe, Yustinus Pae dan sejumlah pemain muda lainnya," katanya.
Mengenai isu naturalisasi akan memperkecil peluang pemain asli Indonesia untuk bermain di Timnas Indonesia, Robby yang pernah bermain untuk Timnas pada 1980-an itu mengatakan tidak demikian.
"Saya pikir itu lebih baik (naturalisasi), karena pemain-pemain lokal kita belum punya karakter rasa memiliki negara kita. Tidak seperti masa 1970-an hingga 1980-an, para pemain begitu bangga untuk bermain dengan kostum Garuda, saat ini saya nilai rasa nasionanalis masih kurang, karena bermain kurang ngotot untuk capai prestasi," katanya.
Pada masanya, lanjut Robby, pemain timnas memiliki rasa bangga, rasa nasionalis, berlomba-lomba untuk menggunakan kaos merah-putih. Tetapi dengan adanya naturalisasi, ini bisa memberikan efek positif lainnya dengan harapan banyak ilmu yang ditransfer oleh pemain-pemain asing yang menjadi WNI.
"Saat masih bermain dulu, saya bangga sekali memakai kostum merah-putih, bangga menjadi pemain pilihan, sehingga semua porsi latihan selalu diikuti dengan ketat, berlomba-lomba jadi yang terbaik," ujarnya.
Untuk itu, Robby menegaskan bahwa pemain naturalisasi sudah pasti mempunyai nilai lebih, mempunyai ciri khas permainan tersendiri, dan sudah sepantasnya pemain-pemain lokal menimba ilmu dari gaya permainan mereka.
"Saya bukan mengkerdilkan pemain kita, tetapi ingin memberikan pendapat lain, nilai lain. Bahwa yang kita bela adalah bangsa dan negara, merah-putih. Jadi, hilangkan rasa minder, rasa tidak pantas, tapi tunjukkan skill dan permainan di lapangan hijau, bahwa saya pantas gunakan jersey Timnas," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.