Motivasi adalah kunci kejutan di Piala FA. Laga one-off yang selalu sarat kepentingan. Sama dengan duel di White Hart Lane esok hari. Tuan rumah punya kepentingan bertahan di zona Liga Eropa dari kejaran Southampton. Leicester City juga berusaha mengakhiri musim mereka dengan martabat go down fighting jikapun harus terdegradasi. Laga seperti ini yang biasanya sulit bagi tim yang diunggulkan apalagi jika bermain didepan pendukung mereka sendiri. Untuk itu diperlukan bukan sekedar sosok Harry Kane. Harus ada kontribusi dari semua lini termasuk Ryan Mason yang tidak berkembang saat menghadapi Mancshester United. Tanpa kontribusi Mason, pasokan bola bagi Townsend, Eriksen maupun Chadli di belakang Kane akan terputus.
Kualitas Leicester tidak sekelas United ataupun Chelsea dalam memutus aliran bola lawan kepada geladang serang dan striker. Tapi disiplin dibelakang seperti yang mereka tunjukkan di piala FA dua bulan lalu bisa membuat frustasi tuan rumah jika gol tidak kunjung tiba. Kunci tetap pada dispilin dibelakang Spurs yang sering high defensive line. Jika Eric Dier dan Jan Vertoghen sabar untuk tidak terpancing keluar, nilai penuh akan bisa diraih tuan rumah untuk memberikan tekanan pada Liverpool. TOTENHAM HOTSPUR 55 – 45 LEICESTER CITY
QPR Vs EVERTON
Hanya satu sisi positif disuguhkan oleh Chris Ramsey sejak menggantikan Harry Redknapp. Kemenangan tandang pertama QPR ketika menggulingkan Sunderland di Stadium of Lights. Selebihnya hanyalah rentetan tujuh kekalahan. Dan mirisnya prestasi kandang yang disuguhkan oleh Harry Redknapp tidak terlihat sejak dipoles oleh Ramsey dibantu Les Ferdinand. Joey Barton dkk kalah empat kali berturut-turut saat menjamu lawan. Memang ada alasan bahwa kekalahan mereka derita dari klub klub besar. Berturut-turut sejak pertengahan Januari, Manchester United, Soutampton, Arsenal dan Tottenham Hotspur meraup masing masing tiga poin di Loftus Road. Terakhir kali tuan rumah meraih poin di depan publiknya sendiri adalah saat menahan imbang Swansea City di tahun baru.
Minggu ini lawan dengan nama besar lainnya datang berkunjung. Memang Everton tidak sebesar tim -tim yang sementara ada di enam besar klasemen. Dan anak asuhan Roberto Martinez ini juga sangat tidak konsisten musim ini. Tapi kemenangan atas Newcastle United minggu lalu, plus sudah tidak terpecah fokus akibat tersingkir dari Liga Eropa ditangan Dynamo Kyiv pada tengah minggu, pasti akan membuat konsentrasi The Toffees terjaga untuk setidaknya berusaha masuk di deretan 10 besar diakhir musim.
Sisi negatif dari Everton adalah sulitnya Romelu Lukaku untuk mencetak gol di BPL. Jika dari empat laga di laga di Liga Eropa, striker asal Belgia ini membukukan 7 gol, tidak demikian halnya di kompetisi lokal. Gol penaltinya kegawang Newcastle United minggu lalu adalah gol petamanya dalam enam laga. Dan gol tandang terakhir mantan pemain Chelsea ini dibukukan akhir Januari ketka Everton mengalahkan Crystal Palace di Selhurst Park.
Dengan Charlie Austin juga tidak mencetak gol di dua laga terakhir dan rekor kandang QPR yang nihil serta ketidakkonsistenan Everton saat laga tandang dimana Phil Jagielka dkk hanya meraih 4 poin dalam 10 laga tandang terakhir, siapa striker oportunis yang bisa memberikan kontribusi bagi timnyalah yang akan jadi kunci penentu kemenangan. Dengan dukungan lini tengah yang lebih bermain sebagai sebuah kesatuan, saya berpikir bahwa tim tamu yang lebih punya peluang meraup tiga poin dan Chris Ramsey kembali akan tanpa poin di Loftus Road untuk ke lima kalinya bertururt turut. QPR 45 – 55 EVERTON
SOUTHAMPTON Vs BURNLEY
Usai mengejutkan di Turf Moor minggu lalu, ketika gol tunggal Goerge Boyd mempecundangi Manchester City dan menangkat Burnley satu posisi ke urutan ke 18 klasemen, kini kiprah anak asuhan Sean Dyche kembali dinanti di St Mary, kandang Southampton. Walaupun kini tandang, tapi rekor tandang Jason Shackell dkk saat menghadapi tim tim besar sangat meyakinkan. Manchester City ditahan imbang di Ettihad, Chelsea ditahan imbang di Stamford Bridge, Arsenal membutuhkan waktu 70 menit sebelum unggul dengan tiga gol di Emirates adalah gambaran perjuangan penuh disiplin barisan pertahanan Burnley jika dibutuhkan.
Di satu sisi ini tuan rumah harus waspada. Burnley punya kepentingan keluar dari zona degradasi dengan mereka hanya satu poin dibawah Sunderland. Dalam diri George Boyd, Ashley Barnes dan striker mumpuni Danny Inggs faktor kejutan itu siap diledakkkan kegawang Fraser Foster yang sampai minggu ke 29 tetap calon penjaga gawang terbaik musim ini dengan 13 kali clean-sheet dan Soton dengan rekor pertahanan terbaik yang baru dijebol lawan 21 kali. Menarik ditunggu apakah lini tengah dan depan The Clarets mampu melakukannya lewat serangan balik sporadis yang jadi ciri khas mereka.
Sebaliknya lini depan Southampton agak mengalami penurunan usai mereka mengalahkan Arsenal di St Mary di awal tahun. Sejak Desember, Graziano Pelle tidak menambah pundi pundi golnya di BPL. Tumpuan utama beralih pada Sadio Mane yang sering menjadi penyelamat timnya dari kekalahan atau menciptakan gol kemenangan di masa injury time. Dua laga terakhir, prestasi anak asuhan Ronald Koeman ini membaik. Empat poin dari laga laga menghadapi Crystal Palace dan Chelsea cukup untuk bertahan di posisi ketujuh dan peluang untuk berlaga di Eropa musim depan tetap terjaga.
Duel sarat kepentingan yang semakin menarik menyaksikan apakah Danny Inggs akan menarik perhatian Roy Hodgson seperti halnya Harry Kane di Spurs. Karena apapun, striker berusia 22 tahun ini bisa jadi pembeda seperti yang ditunjukkan saat menghadapi Manchester City di Ettihad. Ingat juga bagaimana gol tunggal Ashley Barnes saat Burnley mengalahkan Southampton di Turf Moor tahun lalu datang dari asis Inggs. Laga yang tidak akan mudah bagi Soton untuk ambisi mereka ke eropa. SOUTHAMPTON 50 – 50 BURNLEY
LIVERPOOL Vs MANCHESTER UNITED
Laga yang paling ditunggu tunggu dari 10 laga yang ada di BPL minggu ke 30 ini. Salah satu laga yang akan menentukan siapakah tiga wakil sisa Inggris di Liga Champion musim depan selain Chelsea. Dengan City, Arsenal, United, Liverpool, Tottenham dan Southampton tidak berbeda jauh dalam jumlah poin, laga laga yang melibatkan duel diantara mereka akan sangat krusial.
Menjelang laga di Anfield ini muncul pertanyaan, kapankah terakhir kali Liverpool takluk di BPL musim ini ? Jawabannya adalah di Old Trafford, saat digunduli 0 – 3 oleh Wayne Rooney dkk. Brendan Rodgers berdalih saat itu, The Reds seharusnya menang 5-3 jika gawang tuan rumah tidak dikawal oleh David De Gea yang melakukan lima penyelamatan spektakuler sepanjang laga.
Dan mantan pelatih Swansea City yang hampir sukses menjadi pelatih pertama Liverpool merebut gelar premier league musim lalu itu membuktikan ucapannya. Pola baku 4-2-3-1 The Reds dirubah menjadi 3-4-1-2 dengan tumpuan kedisplinan lini belakang Emre Can, Martin Skrtel dan Mamadou Sakho bergantian dengan Kolo Toure. 13 laga BPL berikutnya dilalui The Reds dengan 10 kemenangan dan 3 hasil imbang. Di Anfield, Jordan Henderson dkk membukukan 5 kemenangan dan 2 kali hasil imbang. Memang Daniel Sturridge yang sudah sembuh dari cedera belum menunjukkan tajinya seperti musim lalu. Tapi Raheem Sterling, Phillippe Coutinho dan Jordan Henderson membuktikan kelas mereka.
Manchester United pun sebenarnya hampir sama baiknya dengan Liverpool. Sejak dikalahkan oleh Manchester City pertengahan November, Louis van Gaal berhasil membawa asuhannya pada 10 kemenangan 4 hasil imbang dan hanya dua kali kalah. Tapi saat tandang, memang Wayne Rooney dkk sering tidak konsisten untuk ukuran tim sebesar United. Memang hanya kalah sekali saat tandang ke Liberty Stadium, tapi kehilangan poin di Villa Park, White Hart Lane, Brittania dan Boleyn Ground sangat mempengaruhi posisi United di klasemen yang disalip oleh Arsenal.
Faktor pertahanan terhadap bola bola mati juga menjadi kendala United, disamping minimnya shot on goal yang dilakukan oleh barisan depan maupun lini kedua anak asuhan van Gaal ini. Jika United bermain seperti dibabak pertama menghadapi Tottenham Hotspur minggu lalu, laga di Anfield akan cenderung berakhir imbang. Tapi jika United tetap tidak konsisten saat tandang, peluang Liverpool untuk menyalip mereka dari posisi ke empat klasemen. Posisi terakhir zona Liga Champion, setidaknya sampai international break. Kunci ada pada striker lawas United, Wayne Rooney untuk membuktikan bahwa dia masih yang terbaik dibanding fenomena fenomena maraknya striker striker lokal BPL musim ini. LIVERPOOL 55 – 45 MANCHESTER UNITED
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.