"Saat saya pikir keterikatan antara pemain dan manajer tidak cukup bagus, maka saya pergi. Ini musim pertama saya berada di sini dan saya masih bisa meraih gelar tetapi itu mungkin akan menjadi milik Chelsea. Apa yang kami lakukan adalah melanjutkan proses kami. Namun, kami telah berada di empat besar lebih lama daripada Arsenal. Itu fakta," kata Van Gaal.
Van Gaal disebut-sebut tidak harmonis dengan sejumlah pemain. Legenda sepak bola Belanda, Willem van Hanagem, mengaku benci dengan sikap Van Gaal yang tidak menghormati Ryan Giggs. Ia juga mengkritik cara Van Gaal memperlakukan Radamel Falcao dan Angel Di Maria.
"Falcao telah membuktikan dalam beberapa tahun terakhir bahwa dia adalah salah satu pemain terbaik dunia. Namun, di United, dia diperlakukan seperti pemain yang dikontrak oleh klub divisi keempat," kata Van Hanagem.
"Saya bisa melihat ada beberapa pemain yang tidak bahagia di United. Di Maria adalah salah satu pemain penting di Madrid. Di Piala Dunia, dia adalah pemain terbaik untuk Argentina. Namun di MU, dia sering kali tidak mampu mengumpan lebih dari 25 meter," lanjut dia.
Kendati demikian, Van Gaal merasa kritik Van Hanagem itu tak beralasan. "Saat saya melihat keterikatan antara diri saya dan pemain saya, maka saya tidak meragukan apapun. Tentunya, kami merasakan momen mengecewakan tetapi kami bisa bertahan dan kami lolos ke Liga Champions," kata Van Gaal.
Mantan pelatih timnas Belanda itu bahkan optimistis bisa meraih hasil positif bersama MU. Dia pun terkenang dengan pengalamannya melatih AZ Alkmaar pada 2005 hingga 2009.
"Saya ingat saat membesut AZ, sebuah klub sangat kecil di Belanda. Pada musim pertama saya, kami berada di peringkat kedua. Pada musim kedua, kami berada di peringkat ketiga dan pada musim ketiga finis di peringkat ke-11. Saya mengatakan kepada pemain bahwa saya akan pergi. Namun, pemain datang ke rumah untuk meminta saya bertahan dan dewan juga menginginkan hal yang sama. Jadi, saya katakan,'Okay'. Hasilnya, kami juara pada tahun keempat saya," beber pelatih yang membawa AZ juara pada 2008-09.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.