Parma sedang di ambang kebangkrutan dan tak memainkan dua laga terakhir di Serie-A. Kenyataan ini membuat Parma hampir pasti "hancur" dan nyaris tak mungkin bertahan hingga akhir musim.
"Memalukan tentang apa yang terjadi," ujar Asprilla kepada RCN Radio, seperti dilaporkan La Repubblica.
"Saya di sini, di Kolombia, mencari cara untuk membantu bekas klubku. Saya berbicara dengan beberapa pemain untuk melihat jika ada yang bisa kami ambil untuk dilelang."
"Krisis sudah terjadi karena manajemen yang buruk di klub dalam beberapa tahun terakhir, para pemain bahkan tidak bisa transfer."
"Sangat jarang bagi tim-tim Eropa berada dalam situasi seperti ini. Hal ini hampir tidak pernah terjadi."
Asprilla menghabiskan waktu enam musim bersama Ducali. Dalam rentang waktu tersebut, dia ikut merasakan kesuksesan Parma meraih dua gelar Piala UEFA (sekarang Liga Europa), juga mencetak 26 gol dalam 106 pertandingan.
Asprilla pensiun pada 2009 setelah tidak memiliki klub selama lima tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.