Pesta Ronaldo menjadi masalah besar karena hal tersebut dilakukan beberapa jam setelah Madrid menanggung malu di kandang Atletico Madrid, Vicente Calderon. Dalam derbi Madrid di pentas Primera Division itu, Madrid kalah telak 0-4.
Sejumlah suporter Los Galacticos pun bereaksi terhadap langkah Ronaldo tersebut. Bahkan ada spanduk yang dibentangkan suporter di tempat latihan, yang berbunyi: "Senyummu adalah derita kami."
"Kami mengobrol banyak karena dia (Ronaldo) berbicara bahasa Inggris dengan baik saat bermain di Manchester United. Aku hanya bisa berkomentar mengenai hal-hal positif mengenainya. Dia adalah karakter yang baik," ujar Kroos.
"Tentu saja ada beberapa orang yang menjadi melemah setelah seluruh mendapatkan kesuksesan seperti yang Cristiano nikmati. Akan tetapi, dia tidak seperti itu. Dia selalu ingin menang. Cristiano kecanduan untuk mencetak gol dan menang," tambahnya.
Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, sempat angkat bicara mengenai pesta Ronaldo itu. Akan tetapi, sama seperti Kroos, pelatih asal Italia tersebut mengungkapkan bahwa dirinya tak mempersoalkan pesta ulang tahun Ronaldo selama tidak mengganggu performanya di dalam lapangan.
"Di dalam ruang ganti, ada banyak orang berhati besar. Tidak ada orang di sini yang berpikir bahwa mereka bisa melakukan semuanya sendiri," tutur Kroos.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.