Serigala Roma baru saja tersingkir dari Coppa Italia setelah takluk 0-2 dari Fiorentina, pada perempat final di Stadion Olimpico, Selasa atau Rabu (4/2/2015) dini hari WIB. Roma juga mendapatkan perlawanan sengit dari Juventus dalam perebutan scudetto.
Hingga pekan ke-21, Roma masih tertahan di peringkat kedua dengan mengoleksi 43 poin, atau terpaut tujuh poin dari Juve di puncak klasemen.
"Seperti pemain dan saya sendiri, ia bertanggung jawab. Penurunan performa tim bergantung pada banyak faktor. Terlepas dari adanya faktor yang tak bisa diperkirakan, ada yang berubah di dalam tim. Terkadang yang berubah adalah masalah psikologi. Itu tak bisa dikendalikan. Tahun lalu, semua pemain saling membantu dan kesalahan-kesalahan tidak terlalu dipikirkan. Tahun ini tak seperti itu. Target-target pribadi sudah berubah dan ada rasa takut," jelas Sabatini.
"Bakal butuh kerja luar biasa dari pelatih dan tim. Mereka harus mengasingkan diri mereka sendiri untuk berusaha mencari solusi dan kembali jadi sebuah tim tangguh yang tajam. Garcia takkan meninggalkan Roma sampai ia bisa meraih scudetto. Ia sudah mengatakannya tepat di hadapan datangnya tawaran-tawaran yang tak bakal ditolak oleh pelatih-pelatih lain,"
"Ia merupakan pelatih yang dibutuhkan Roma. Garcia berniat menghormati pekerjaannya dengan Roma, meskipun sudah ada tawaran-tawaran yang bisa dikategorikan mustahil untuk ditolak," papar Sabatini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.