Pada laga semifinal ini, Australia tampil dengan skuad terbaik dengan beberapa pemain beken, seperti Tim Cahill, Mile Jedinak, maupun Robbie Kruse.
Sementara kubu UEA berharap bisa memberikan kejutan setelah pada babak perempat final menyingkirkan juara bertahan, Jepang. UEA dimotori oleh pengatur serangan, Omar Abdulrahman.
Akan tetapi, dukungan publik tuan rumah rupanya meningkat semangat Cahill dkk. Terbukti, laga baru berjalan tiga menit, Australia sudah unggul lewat sundulan Trent Sainsbury usai menerima sepak pojok.
Gol cepat tersebut memberikan kejutan barisan pertahanan UEA. Lini belakang UEA kembali lengah saat pertandingan memasuki menit ke-14. Dari sebuah kemelut di depan gawang UEA, pemain bertahan Australia, Jason Davidson, sukses mencetak gol melalui sepakan kaki kiri mendatar.
Australia pun unggul 2-0 yang ternyata tak mampu dibalas UEA hingga pertandingan berakhir. Australia pun melaju ke partai final untuk menantang Korsel di Stadion Australia, Sydney, Sabtu (31/1/2015).
Bagi Australia, ini merupakan final kedua secara beruntun di Piala Asia. Sebelumnya, mimpi Australia meraih trofi Piala Asia pertama harus kandas di tangan Jepang pada 2011.
Sementara itu, Korsel berkesempatan menambah trofi Piala Asia menjadi tiga gelar. Sebelumnya, Korsel pernah merasakan menjadi juara pada dua perhelatan awal Piala Asia pada 1956 dan 1960.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.