Irak, yang mungkin terkuras secara emosional dan fisik saat meraih kemenangan dramatis di perempat final atas Iran pekan lalu, bermain dengan hasrat besar namun tidak mampu menjadi tim pertama yang menaklukkan pertahanan Korsel dalam lima pertandingan di Australia.
Harapan-harapan mereka untuk kembali menorehkan cerita dongeng seperti saat meraih kesuksesan pada 2007 terhapus oleh hujan di Sydney, dan juara dua kali Korsel yang akan kembali ke Stadion Australia pada Sabtu depan untuk mengincar mahkota Piala Asia pertama sejak 1960.
Korsel terlihat lebih berpeluang mencetak gol pada fase awal pertandingan, di mana Son Heung Min, pahlawan dua gol Korsel pada perempat final saat melawan Uzbekistan, memaksa Jalal Hasan melakukan penyelamatan dengan sepakan jarak jauhnya.
Semenit kemudian dan Korsel memecah kebuntuan, Kim Jin Su melepaskan tendangan bebas melengkung ke dalam kotak penalti dan Lee melompat melampaui pertahanan Irak untuk menanduk bola menuju ke gawang.
Kapten Irak Younis Mahmoud membuat kehadirannya di lini depan begitu terasa, namun Korsel bukanlah tim yang dapat dengan mudah diteror di lini belakangnya, dan ia lebih sering berjuang sendirian pada babak pertama.
Bahkan hujan yang turun di Sydney sepanjang hari tidak mampu meredam semangat dari para penonton yang berjumlah sekitar 36.000 orang, kubu pendukung Korsel dengan tongkat-tongkat balon dan para penggemar Irak dengan drum dan peluit-peluitnya.
Kubu pendukung Korsel lebih ramai namun Irak memberi harapan kepada para pendukungnya dengan serangkaian serangan beberapa saat sebelum turun minum, ketika gebrakan pemain sayap Amjed Kalaf memaksa Kim Jin Heyon untuk mendorong bola yang mengancam gawangnya.
Kiper Korsel itu nyaris membuat Irak menyamakan kedudukan ketika ia berlari meninggalkan posnya tiga menit setelah turun minum, namun dua menit berselang keunggulan timnya dapat digandakan.
Bola memantul di sekitar area penalti dari tendangan sudut Son, sebelum Lee Jeong Hyeop menguasai bola dengan dadanya untuk menyodorkannya kepada Kim Young Gwon, yang menyepaknya dari tepi kotak penalti tanpa dapat dihentikan Hassan.
Irak berupaya menyerang namun peluang-peluang bagus masih sulit mereka peroleh, di mana Hassan kembali harus menyelamatkan gawangnya dari upaya kapten Korsel Ki Sung Yueng dan Son dalam rentang waktu satu menit.
Kalaf terus menimbulkan masalah dengan kecepatannya, namun selalu terdapat kaki atau kepala pemain Irak untuk menghalau bola terakhir dan mencegah terciptanya gol.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.