Di semifinal, UEA akan menghadapi tuan rumah, Australia, yang sehari sebelumnya menang telak 2-0 atas China. UEA pun semakin dekat dengan prestasi terbaik yang pernah diraih pada tahun 1996, ketika menjadi finalis event ini.
Pada waktu normal, kedua tim bermain imbang 1-1. UEA, yang tengah merajut asa meraih gelar pertama turnamen ini, sudah unggul ketika pertandingan baru berlangsung tujuh menit lewat aksi Ali Ahmed Mabkhout. Skor tersebut bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Jepang berusaha membalas. Usaha pasukan Samurai Biru membuahkan hasil saat pertandingan tersisa sembilan menit, berkat gol Gaku Shibasaki, yang membuat duel berlanjut ke babak perpanjangan waktu karena hingga waktu normal 90 menit usai, tak skor tetap imbang 1-1.
Pada tambahan 2x15 menit, tak ada gol tambahan. Pemenang ditentukan lewat drama adu penalti. Ismail Ahmed menjadi pahlawan kemenangan UEA karena sebagai eksekutor keenam, dia sukses mencetak gol sedangkan pemain Jepang, Shinja Kagawa, gagal mengoyak jala lawan.
Secara keseluruhan, dua penendang Jepang gagal mencetak gol dalam drama tersebut, termasuki Keisuke Honda, yang menjadi penendang pertama. Sementara itu, satu pemain UEA, Esmaeel, yang merupakan penendang ketiga, juga gagal menjalankan tugasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.