"Kroos adalah 'profesor' lainnya (panggilan yang Ancelotti berikan untuk Xabi Alonso) dan dia sudah belajar di universitas Xabi Alonso dengan sangat cepat," ujar Ancelotti.
"Dia membuat saya terkejut karena dia tak pernah cemas, apakah ada tekanan atau tidak, dan dia bermain dengan cara yang sama meskipun ada lawan yang mendekatinya."
"Dia sangat penting karena kebanyakan permainan kami melaluinya, meskipun faktanya dia sangat muda."
"Saya tidak tahu di mana dia yang terbaik, mungkin di posisi yang saya minta dia bermain, dan dia selalu bisa lebih baik. Dia bermain dengan kecepatan, memberikan pasing yang tepat, tidak kehilangan bola dan kembali memenangkan bola," tambah mantan pelatih AC Milan dan Chelsea tersebut, yang kemudian membandingkan antara James Rodriguez dan pemain yang sudah hengkang, Angel Di Maria.
Menurut Ancelotti, orang harus berpikir dua kali untuk mengatakan bahwa James bisa mengisi posisi Di Maria. Pasalnya, dua pemain tersebut jauh berbeda.
"Di Maria bisa menyelesaikan permainan dengan tenaga yang dia miliki, tetapi dia sering kehilangan kontrol dan salah memberikan umpan penting," ujar Ancelotti.
James, yang merupakan top scorer Piala Dunia 2014, dibeli Madrid dari AS Monaco pada bursa transfer musim panas lalu. Kedatangan James membuat Di Maria kehilangan posisi sehingga memutuskan hengkang ke Manchester United.
Sementara itu, Kroos dibeli dari Bayern Muenchen usai membawa Jerman menjuarai Piala Dunia 2014. Kedatangan pemain berusia 24 tahun itu membuat Madrid kelebihan stok gelandang, sehingga Alonso dijual ke Bayern.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.