Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2014, 16:18 WIB
Ferril Dennys

Penulis

Sumber KOMPAS
SEMARANG, KOMPAS.com - Manajemen PSIS Semarang meminta maaf atas tindakan tidak sportif hingga berujung sanksi diskualifikasi dari kompetisi Divisi Utama. Chief Executive Officer PT Mahesa Jenar Yoyok Sukawi, yang membawahkan PSIS, mengakui kesalahan timnya dengan melakukan gol bunuh diri saat melawan PSS Sleman.

Buntut dari pertandingan babak delapan besar yang berlangsung di Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (26/10/2014), ini diakui Yoyok sebagai tindakan fatal yang merugikan timnya. Namun, Yoyok mengatakan, semua gol bunuh diri pada pertandingan dengan hasil akhir 3-2 untuk kemenangan PSS itu tidak direncanakan sebelumnya.

”Kami mengaku salah atas tindakan konyol yang dilakukan tim hingga hukuman berat harus kami hadapi,” kata Yoyok, Rabu. Karena kejadian itu, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mendiskualifikasi PSIS dan PSS dari kompetisi Divisi Utama 2014. Padahal, mereka telah memastikan diri lolos ke semifinal.

Sanksi tersebut membuyarkan harapan 21 pemain PSIS untuk menjajal kompetisi yang lebih tinggi, yaitu Liga Super Indonesia.

Menurut Yoyok, diskualifikasi juga membuat kerugian yang sangat besar bagi manajemen karena tidak lagi mengandalkan pendapatan asli daerah. Selama mengikuti kompetisi musim 2014, PSIS mengeluarkan dana Rp 5,5 miliar.

"Perjalanan tim untuk sampai di delapan besar membutuhkan pengorbanan besar baik dari sisi pendanaan maupun perjuangan pemain” ujar Yoyok.

Sementara itu, mes pemain PSIS, kemarin, tampak lengang. Yoyok mengungkapkan, kondisi psikologis pemain saat ini turun. Kontrak pemain yang berakhir pada bulan November belum dibicarakan kembali karena menunggu surat keputusan Komdis PSSI.

Penyelidikan menyeluruh

Manajemen PSS juga masih menunggu surat resmi tentang sanksi dari Komdis PSSI. Hingga sekarang, mereka belum memikirkan apakah akan banding atau tidak.

”Saya belum bisa berkomentar banyak soal putusan Komisi Disiplin PSSI karena masih menunggu surat dari mereka,” kata Manajer PSS Sleman Suparjiono, di Yogyakarta, Rabu.

Kelompok suporter PSS, Slemania, menyerukan penyelidikan menyeluruh terkait laga itu. Paulinus Sukadarma dari Humas Slemania mengatakan, keterlibatan pihak selain klub dalam laga tersebut harus dibongkar.

”Jangan hanya klub yang disalahkan. Kalau ada pihak lain yang terlibat, baik di lingkungan PSSI, PT Liga Indonesia, maupun lainnya, harus ada penindakan juga,” katanya. (WEN/HRS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KOMPAS
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Liga Indonesia
Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Liga Indonesia
Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Liga Indonesia
AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

Liga Italia
Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Liga Indonesia
Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Liga Spanyol
Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Sports
Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Liga Indonesia
Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Liga Italia
Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com