Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Premier League: Tantangan Etihad

Kompas.com - 18/10/2014, 09:06 WIB
Oleh: Gita Suwondo

KOMPAS.com - Apa yang istimewa dari Etihad saat Manchester City menjuarai Barclays Premier League pada musim 2011-2012 dan musim 2013-2014?  Saat itu, Etihad menjadi tempat yang sulit ditaklukkan. Ketika diasuh oleh Roberto Mancini pada musim 2011-2012, Vincent Kompany dkk hanya kalah sekali dan dua kali imbang di kandang sendiri. 

Musim lalu, di bawah asuhan Manuel Pellegrini, Manchester City hanya kalah dari Chelsea dan membukukan 18 kemenangan di Etihad Stadium.

Tuah Etihad pada dua musim itu meredup musim ini. Hingga pekan ketujuh, Vincent Kompany dkk sudah kalah sekali dari Stoke City dan ditahan imbang oleh Chelsea di stadion megah kebanggaan mereka. Menurunnya performa Yaya Toure usai Piala Dunia juga menjadi faktor kesulitan City menjaga reputasi kandangnya.

City baru menang satu kali dikandangnya sendiri, yaitu atas Liverpool.  Bukan hasil yang impresif mengingat penampilan The Reds pada awal musim juga berantakan.  Sergio Aguero dkk baru menciptakan empat gol dikandangnya sendiri, jauh berbeda dengan musim lalu, di mana City bisa mencetak banyak gol ketika bermain di depan pendukung sendiri.

Etihad akan mendapatkan ujian lagi pada laga pekan kedelapan ini. City akan kedatangan tim yang berkeinginan membuktikan diri bahwa mereka mampu bangkit dan berhak ada dibatas zona Liga Champions, Tottenham Hotspur.

Sempat mengesankan pada dua pekan awal, Tottenham tertatih-tatih dan baru kembali meraih kemenangan pada pekan ketujuh, berkat gol Cristian Eriksen ke gawang Southampton, yang merupakan mantan klub pelatih baru Spurs, Mauricio Pochettino.

Rekor tandang Emanuel Adebayor dkk juga tidak terlalu baik. Namun, Spurs datang dengan bekal tidak pernah kalah dalam tiga laga tandang, termasuk ketika menahan imbang Arsenal dalam North London Derby, di mana Spurs biasa diposisikan sebagai pesakitan.

Artinya, wakil Ingris di UEFA Europa League ini punya kemampuan bangkit.  Lini belakng tetap menjadi masalah utama, seperti yang tampak ketika melawan Sunderland dan Arsenal, meski Spurs sempat mendikte Sunderland dan unggul lebih dulu atas Arsenal.

Namun, City juga memiliki masalah yang sama. City sudah kebobolan tiga kali di kandang sendiri dan belum pernah membukukan rekor clean-sheet.  Di sisi lain, faktor pertahanan menjanjikan laga yang sangat menarik dan menegangkan.

Bagi Spurs, Etihad merupakan tantangan yang harus bisa diatasi, sementara bagi City, mereka juga bertekad tidak terpleset di kandang sendiri, yang membantu mereka menjuarai dua gelar Premier League. MANCHESTER CITY 60 – 40 TOTTENHAM HOTSPUR

Carl Court / AFP Ekspresi pelatih Chelsea Jose Mourinho (kiri) dan pelatih Manchester City Manuel Pellegrini, sebelum laga Premier League antara kedua kubu, di Etihad Stadium, Minggu (21/9/2014).
ARSENAL  Vs  HULL CITY
Saatnya bagi The Gunners untuk bangkit kembali setelah kalah untuk pertama kalinya musim ini di BPL ketika tandang ke Stamford Bridge sebelum International Break lalu.  Tuntutan meraih tiga angka patut harus dipenuhi oleh Per Mertesacker dkk mengingat lawan mereka hanya Hull City yang musim lalu pun dipecundangi Arsenal dua kali, tandang dan kandang.

Yang harus diwaspadai oleh anak asuhan Arsene Wenger ini adalah inkonsistensi.  Juga faktor cedera yang kembali terjadi paska pertandingan Internasional.  Korban kali ini akan sangat terasa karena merupakan otak permainan Arsenal, yaitu Mesut Oezil.

Juga permainan Arsenal yang belum menunjukkan kelas mereka sebagai klub yang selalu mampu lolos ke zona Liga Champion.  Bahkan pada saat mereka menjamu lawan sekalipun di The Emirates.  Satu satunya permainan efeltif – bukan luar biasa – Arsenal adalah ketika mencetak tiga gol dalam empat menit saat tandang ke Villa Park.  Itupn dengan catatan Aston Villa kehilangan sejumlah pemain karena virus dan juga dua pemain utama mereka dengan masalah yang sama ketika pertandingan berlangsung.

Seperti halnya Manchester City dan Tottenham Hotspur lini belakang jadi masalah utama.  High defensive line Per Mertesacker – Laurent Koscielny sering mudah dilalap lawan seperti yang ditunjukkan Everton, Leicester City, Manchester City, Tottenham Hotspur dan terakhir Chelsea.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

Liga Indonesia
Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Liga Indonesia
Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Liga Indonesia
Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Internasional
Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liga Inggris
Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Bundesliga
Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Liga Lain
Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Liga Inggris
PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Timnas Indonesia
Sorotan Media Korea Selatan ke 'Magis Shin Tae-yong' Bersama Timnas Indonesia

Sorotan Media Korea Selatan ke "Magis Shin Tae-yong" Bersama Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Internasional
Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Olahraga
Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Liga Inggris
Alphonso Davies Dapat Ultimatum Bayern, Madrid Pantau Situasi

Alphonso Davies Dapat Ultimatum Bayern, Madrid Pantau Situasi

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com