MANCHESTER, Kompas.com — Sejarah ”kelam” mengiringi langkah manajer Manchester United Louis van Gaal menjelang laga pembuka Liga Inggris melawan Swansea City di Stadion Old Trafford, Manchester, Sabtu (16/8/2014). Si ”Meneer” wajib menang demi menghindari tradisi start buruk yang terjadi pada masa lalu.

Van Gaal memiliki kecenderungan memulai musim kompetisi dengan lambat saat menangani Ajax Amsterdam dan Bayern Muenchen. Ia bahkan nyaris dipecat manajemen Muenchen setelah tim terpaku di papan tengah hingga Oktober 2009. Namun, tekanan dari para petinggi klub tak membuat Van Gaal kecil hati. Ia justru menunjukkan kehebatannya dalam meramu taktik dan keberaniannya mengambil keputusan jitu dalam situasi genting. ”The Bavarians” akhirnya menjadi kampiun di pengujung musim.

Kini, Van Gaal mesti menghindari episode buruk di awal musim. Persaingan di Liga Inggris jauh lebih ketat dibandingkan di Belanda dan Jerman. Jika terpeleset di permulaan musim, hal itu bisa jadi bakal menentukan persaingan dengan para pesaing, seperti Manchester City, Chelsea, Arsenal, dan Liverpool.

”Di Liga Inggris, ada lima sampai tujuh tim yang berpeluang menjadi juara. Kami akan tancap gas sejak awal agar tak tercecer dari perburuan gelar,” ungkap Van Gaal.

”Setan Merah” sudah menginjak pedal gas dalam-dalam pada laga pramusim. Wayne Rooney dan kawan-kawan tak terkalahkan pada laga persahabatan. Para pemain MU ternyata cepat beradaptasi dengan skema 3-4-1-2 Van Gaal.

Hasil gemilang itu meningkatkan rasa percaya diri para pemain MU menghadapi musim ini. ”Swansea bukan lawan yang mudah. Namun, saya yakin kami akan memberikan kado indah bagi suporter dan pelatih baru,” ujar Rooney yang dipercaya menjadi kapten MU.

Ia juga optimistis skema baru yang dikembangkan Van Gaal tak akan menjadi masalah seperti yang dikhawatirkan banyak orang. ”Justru dengan tiga bek, permainan kami lebih seimbang. Kami juga sulit ditembus lawan dengan banyaknya pemain di lini tengah,” kata pemain tim nasional Inggris itu.

Tidak gentar

Pelatih Swansea Garry Monk menyatakan tidak gentar dengan kebesaran sang lawan. Kehadiran juru taktik hebat sekelas Van Gaal tak lantas membuatnya kalang kabut.

”Kami amat siap menghadapi laga perdana melawan MU. Para pemain sudah tak sabar menjalani tantangan melawan salah satu tim terbaik. Jika kami menang, nama kami akan makin dikenal,” ujar Monk.

Swansea kehilangan tiga pemain kunci pada bursa transfer kali ini. Mereka adalah Michu, Pablo Hernandez, dan kiper Michel Vorm. Namun, si ”Angsa Putih” mendapatkan pengganti yang tak kalah apik, yakni Bafetimbi Gomis, Gylfi Sigurdsson, dan kiper Lukasz Fabianski. (bbc/the guardian/riz)