Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indra Sjafri Optimistis Timnas U-19 Menang Lawan Brunei

Kompas.com - 11/08/2014, 12:40 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri mengakui kekurangan timnya sehingga laga perdana melawan Malaysia berakhir 0-0 dalam turnamen Hassanal Bolkiah Trophy 2014.

Pola serangan yang bagus, ternyata kurang diimbangi dengan faktor penyelesaian akhir yang mumpuni. Karena itu, di laga kedua melawan tuan rumah Brunei Darussalam, Senin (11/8/2014) malam di Hassanal Bolkiah National Stadium, Bandar Seri Begawan, Indra berjanji tim asuhannya lebih menggeliat.

Faktor kekurangan dalam menyelesaikan racikan aliran bola tersebut bakal hilang dan berubah menjadi ketajaman.

"Kami memiliki banyak peluang di babak kedua, terutama pada 20 menit terakhir saat bersua Malaysia. Tapi ternyata tak bisa terkonversi dengan baik untuk menjadi gol. Bertemu Brunei adalah ujian berat, karena mereka punya permainan yang lebih teratur dan rapi, plus faktor juara bertahan," kata Sjafri, di Pelita Brunei, Minggu kemarin.

Kans untuk menuai tiga poin dari Brunei sebenarnya terbuka. Secara mengejutkan, Brunei baru saja takluk dari Kamboja di partai perdana Grup B dengan skor 0-1. Gol tunggal Chan Vathanaka di menit ke-15 menjadi petaka.

Selain itu, cedera yang menimpa kiper utama Abdul Hafiz Abdul Rahim akan mempengaruhi penampilan tim tersebut. Sang pengganti, Azman Ilham Hj Md Noor dianggap kalangan media di Brunei belum memiliki pengalaman mumpuni. Menghadapi Indonesia menjadi medium tepat untuk mengukur kemampuannya di bawah mistar.

Melihat peluang tersebut, Indra Sjafri mengaku tak memikirkan kondisi itu. Ia fokus untuk menyelesaikan masalah besar yang menghinggapi skuadnya, yakni finishing touch yang tak terlalu menggembirakan di laga pembuka.

"Beberapa kombinasi akan kami lakukan, termasuk bagaimana meracik area tengah yang sempat kendor di akhir babak pertama. Brunei kuat di sana, dan kami harus mengambil inisiatif terlebih dulu. Saya berharap keunggulan fisik, karena beristirahat lebih lama, bisa memberi benefit," tukas pria kelahiran Batang Kapas ini.

Tim Indonesia bakal melakukan perubahan di area lini tengah. Hargianto yang bermain kurang maksimal di partai kontra Malaysia, diprediksi bakal digantikan perannya oleh Zulfiandi. Artinya, trio lini tengah 'reguler' akan beroperasi sejak awal.

Evan Dimas Darmono, Paulo Sitanggang dan Zulfiandi, menjadi inti pergerakan aliran bola.
Sementara di area depan, pergerakan liar Ilham Udin Armaiyn akan menjadi senjata tersendiri untuk menyokong penuh area Muchlis Hadi Ning.

Sementara Maldini Pali ataupun Septian David Maulana, akan menyisir dari sisi sayap kanan. Opsi di area target man, Muhammad Dimas Drajad, bisa saja dimainkan untuk memberi warna variasi.

Pelatih Brunei Darussalam, Kwon Oh Son mengakui, timnya harus waspada sejak menit pertama.  Meski hanya menurunkan level timnas U-19, kelas Indonesia sudah ada di Asia.

"Mereka tim berbahaya, dan kami harus sadar itu sejak awal. Kami kalah dari Kamboja karena kurang beruntung, dan saya akui ada kesalahan taktik dalam pergantian pemain. Kini kesempatan tetap terbuka untuk memberikan tiga poin di depan masyarakat Brunei. Kami hanya perlu bermain lebih rapat lagi," ucap Kwon.

Seperti pada laga pembuka, Brunei akan mengandalkan pergerakan liar Adi Said dan kapten Md Nurikhwan Othman. Dua pemain ini, ditambah Md Aminuddin Zakwan Md Tahir, Md Zulkhairy, Mohd Asnawi Syazni dan Hendra Azam, menjadi deretan pemain yang wajib diperhatikan Putu Gede Juni Antara dkk.

Jika lengah, bukan tidak mungkin jala Ravi Murdianto akan terkoyak. Brunei juga masih memiliki beberapa pemain junior yang berlaga di level yang lebih tinggi, yakni Md Najib Hj Tarif dan Azman Ilham Hj Md Noor. Sementara bek Reduan Hj Petara bakal menjadi koordinator lini belakang Brunei dari gempuran Ilham Udin Armaiyn dkk.

"Tim tak boleh lengah. Indonesia tim yang bagus. Lebih sulit lagi bagi kami, karena setiap tim punya hasrat tinggi untuk mengalahkan tuan rumah sekaligus juara bertahan. Tapi kami optimis bisa mendapatkan tiga angka dari Indonesia," kata Hendra Azam, yang berusia 25 tahun. Hendra sendiri adalah pemain timnas senior, yang memang diperbolehkan main.(Nurfahmi Budi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com