"Dia merupakan salah satu pilar terbaik yang kami miliki di ruang ganti selama enam tahun terakhir," ujar Del Bosque mengenai playmaker Barcelona tersebut.
"Saya ingin memperlihatkan rasa hormatku kepada seorang pemain yang fantastis. Kami kehilangan seorang pemain yang unik, sulit menemukan sosok baru seperti dirinya."
"Dia adalah pemain kunci dalam gaya bermain tim nasional, yang sudah memberikan kepada kami begitu banyak kesuksesan."
"Kami akan merindukannya baik di dalam maupun di luar lapangan pertandingan."
Memang, tak bisa dipungkiri bahwa Xavi adalah aktor penting di balik kesuksesan El Matador meraih gelar Piala Eropa 2008. Bersama Andres Iniesta, mereka memeragakan gaya sepak bola atraktif dari kaki ke kaki yang dikenal dengan sebutan tiki-taka. Duet ini kemudian disebut Xaviniesta, yang identik dengan gaya bermain tersebut.
Setelah Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008, yang merupakan gelar Eropa pertama selama 44 tahun, Spanyol melanjutkan dominasinya di pentas sepak bola dunia dengan menjuarai Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Dua tahun berselang, mereka sukses mempertahankan gelar Piala Eropa 2012.
Sayang, Spanyol gagal total di Piala Dunia 2014. Datang dengan status juara bertahan, La Furia Roja malah tak berkutik karena menelan kekalahan di dua laga perdana penyisihan grup, yang membuatnya langsung tersingkir.
Alhasil, muncullah wacana penyegaran tim untuk mempersiapkan diri menghadapi Piala Eropa 2016. Sejumlah pemain senior, termasuk Xavi, berada dalam posisi yang tidak aman karena berpotensi didepak.
Meskipun Del Bosque sudah menegaskan bahwa dia masih tetap memperhitungkan para senior yang telah menorehkan tinta emas dalam sejarah sepak bola Spanyol, tetapi Xavi akhirnya memutuskan pensiun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.