Diskusi itu berpusat pada kesiapan Qatar menjadi tuan rumah perhelatan paling akbar sepak bola empat tahunan tersebut.
Catatan dari laman FIFA menunjukkan bahwa diskusi itu juga mencakup reformasi kondisi pekerja di Qatar. Negeri kaya minyak itu mendapat tekanan dari dunia internasional lantaran perlakuan tak layak terhadap pekerja migran. Kebanyakan pekerja migran di Qatar adalah orang Asia.
"Qatar mengambil tanggung jawab serius untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022,"kata Sepp Blatter.
Konfederasi Serikat Buruh Internasional mencatat pada Juni 2014 ada 4.000 pekerja migran yang menggarap proyek-proyek pembangunan infrastruktur Piala Dunia 2022. Kekurangan fasilitas pengamanan hingga upah tak memadai mengancam para pekerja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.