Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Jerman Vs Argentina: Jerman Yakin Menang

Kompas.com - 13/07/2014, 16:17 WIB
Wisnu Aji Dewabrata

Penulis

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com — Impian menjadi juara dunia keempat kalinya makin kuat tertanam di benak pemain Jerman. Optimisme melanda pemain Jerman sebelum laga final melawan Argentina, Senin (14/7/2014) WIB. Pesta gol atas Brasil di semifinal menjadi bensin yang membakar optimisme itu.

”Die Mannschaft” merindukan gelar juara dunia yang tak pernah dipegang lagi sejak Piala Dunia 1954, 1974, dan terakhir 1990. Pertemuan Jerman dan Argentina di Piala Dunia Brasil 2014 merupakan laga pembalasan dendam bagi kedua tim. Pertemuan Jerman-Argentina kali ini adalah pertemuan keenam di Piala Dunia dan ketiga di final.

Secara head to head di final, skor kedua tim 1-1. Kedua tim jumpa di final Piala Dunia Meksiko 1986 ketika Jerman Barat takluk 2-3 oleh Argentina. Kemudian, di Piala Dunia Italia 1990, Jerman Barat membalas Argentina 1-0.

Pada Piala Dunia 2006 yang digelar di Jerman, tuan rumah digulung Argentina di perempat final melalui adu penalti. Di Piala Dunia Afrika Selatan 2010, Jerman mengalahkan Argentina di perempat final.

Di Jerman, media setempat gencar mengembuskan sensasi juara dunia. Tabloid terbesar di Jerman, Bild, membuat judul tentang hitung mundur laga final: ”tiga hari lagi”, ”dua hari lagi”, dan ”sehari lagi”. ”Tinggal satu kemenangan menuju kejayaan”, demikian judul yang terpampang di majalah sepak bola Kicker.

Penyerang Thomas Mueller yang mencetak empat gol dalam 10 laga di Brasil dengan yakin mengatakan bahwa pemain Jerman tahu apa yang harus dilakukan (untuk jadi juara). Mueller malah telah menyarankan warga Jerman menyiapkan pesta kemenangan.

”Saya sudah menelepon teman-teman di Jerman, kami akan berjuang habis-habisan. Jadi, mereka bisa menyiapkan pesta barbecue. Kami tidak berharap memimpin dengan skor 5-0 di babak pertama seperti saat lawan Brasil walaupun itu menyenangkan,” ujar Mueller.

Penyerang berusia 24 tahun itu mengatakan, tim Jerman datang ke Rio de Janeiro bukan sebagai turis. "Die Mannschaft" ada di Rio untuk merebut trofi Piala Dunia.

”Pertandingan pasti ketat seperti ketika menghadapi Aljazair atau Perancis. Meskipun ketat, kami akan mencetak gol melalui bola mati karena kami adalah rajanya bola mati,” imbuhnya.

Tetap waspada

Pemain belakang Per Mertesacker tidak mau banyak sesumbar seperti Mueller. Menurut Mertesacker, kemenangan Jerman atas Brasil, 7-1, membuat mereka lebih waspada.

”Kami tidak boleh lengah karena mencetak tujuh gol. Jerman tidak akan punya peluang mengalahkan Argentina jika penampilan kami turun 5 persen saja,” katanya.

Mertesacker melanjutkan, Jerman harus tenang dan waspada. Die Mannschaft tak boleh cepat puas sebelum pertandingan final tiba.

Manajer tim Jerman, Oliver Bierhoff, mengingatkan agar kenangan pahit di babak perempat final Piala Dunia 2006 tidak terulang. Menurut Bierhoff, orang Argentina adalah orang yang menyenangkan, tetapi di lapangan perilaku mereka bisa berubah dan menjadi berbahaya. Pemain Jerman harus benar-benar siap menghadapi Argentina dan tidak perlu memprovokasi mereka.

”Argentina bermain dengan gigih, mereka agresif, dan tidak segan kontak fisik. Jerman jangan sampai mengikuti gaya permainan mereka, tetapi harus fokus pada permainan sendiri,” tuturnya.

Bierhoff mengutarakan, Argentina akan bertahan hingga ke depan sehingga hanya menyisakan sedikit ruang sambil menunggu Messi beraksi. (BBC/TELEGRAPH/AFP/WAD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com