FIFA Dianggap Kejam, Otoriter, dan Fasis

FIFA menjatuhkan hukuman larangan tampil kepada Suarez di ajang internasional selama sembilan laga, larangan terlibat dalam semua kegiatan sepak bola selama empat bulan, dan denda 66.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,4 miliar.

FIFA mengambil keputusan itu setelah Suarez, terbukti bersalah mengigit bek Italia, Giorgio Chiellini, pada pertandingan Grup D di Estadio Das Dunas, Natal, Selasa (24/6/2014). Meski sempat mengajukan banding, FIFA akhirnya tetap menolak banding tersebut.

Balbi mengaku tak paham mengapa FIFA menolak banding kliennya itu. Ia pun menegaskan bakal kembali mengajukan banding kepada Badan Abritase Olaharaga (CAS).

"Kami tahu bahwa FIFA akan menegakkan sanksi karena mereka adalah golongan koorporasi. Kami tidak akan berhenti, kami akan menuju ke CAS dan bakal tetap mengambil langkah ilegal yang tersedia," ujar Balbi.

"(Sanksi) itu sangat kejam, totaliter dan juga fasis. Hak seorang pemain sepakbola untuk melakukan pekerjaannya telah dilanggar dan dunia sepakbola seharusnya peduli akan hal tersebut."

"Larangan bertanding sembilan laga internasional mungkin masuk akal, namun fakta ia tidak dapat menonton atau latihan sepakbola tidaklah masuk akal, kita berbicara hal-hal yang tidak menyenangkan di sini," tambahnya.