"Kami mencetak tiket kelas ekonomi paling banyak, sampai 12.000 lembar. Kami sudah hitung pendapatan yang nilainya mencapai Rp 410 juta," kata Ketua Panpel Persik, Triyono Kutut.
Ia mengatakan pendapatan sebesar itu sesuai dengan target yang ditetapkan panitia, karena sebanyak 15.000 lembar tiket untuk kelas ekonomi hingga VIP ludes terjual. Bahkan, beberapa hari sebelum pertandingan, sebagian tiket sudah dipesan penggemar bola di Kota Kediri dan sekitarnya. Sedangkan sisanya terjual sebelum laga digelar.
Triyono menyebut pemesan tiket itu berasal dari berbagai daerah di Jatim, bahkan dari luar Jatim, seperti penggemar dari Sragen, Jawa Barat.
Untuk pertandingan uji coba tersebut, panpel menjual tiket dengan harga lebih mahal dibanding laga Indonesia Super League (ISL), yakni kelas ekonomi dijual Rp 50.000, kelas utama Rp 100.000 dan kelas VIP Rp 200.000 per lembar.
Pertandingan uji coba pukul 21.00 WIB itu berkesudahan imbang 0-0, kendati Timnas U-19 sempat mendominasi jalannya laga yang berlangsung 2x35 menit, sesuai permintaan pelatih Indra Sjafrie. Laga uji coba ini, yang digelar saat musim kampanye Pilpres, mendapat pengamanan ketat dari sekitar 700 personel kepolisian dengan dibantu TNI.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.