Tim ”Tango” Argentina juga hampir putus asa melawan Swiss. Sang bintang Lionel Messi pontang-panting mencari celah untuk membobol gawang yang dikawal Diego Benaglio.
”Saya sudah membayangkan kemungkinan terburuk, Argentina tersingkir. Beruntung upaya kami tidak sia-sia. Gol yang kami tunggu akhirnya datang di menit terakhir,” ujar Messi.
Gol yang dicetak Angel di Maria terjadi hanya dua menit menjelang babak tambahan 2 x 15 menit berakhir. Gol ini berawal dari aksi individu Messi melewati beberapa pemain Swiss yang kemudian memberi umpan kepada Di Maria.
Terlepas dari langkah tim unggulan yang tak meyakinkan, babak 16 besar Piala Dunia 2014 memang berjalan lebih ketat dibandingkan Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Dari delapan laga yang digelar, lima laga harus diselesaikan dengan dua babak tambahan. Brasil versus Cile dan Kosta Rika melawan Yunani bahkan dilanjutkan dengan adu tendangan penalti. Sementara di Piala Dunia 2010 hanya satu laga yang diselesaikan lewat perpanjangan waktu sekaligus adu tendangan penalti.
Fakta lain yang menarik, tim yang lolos ke perempat final adalah tim yang sebelumnya menjuarai grup masing-masing. Sementara pada Piala Dunia 2010, Amerika Serikat menjadi satu-satunya juara grup yang gagal. Ini juga untuk pertama kalinya ada dua tim Afrika yang lolos ke babak 16 besar, yakni Aljazair dan Nigeria. (BBC/EUROSPORT/OTW)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.