Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Perempat Final Piala Dunia: Juara Tak Terkalahkan

Kompas.com - 03/07/2014, 08:31 WIB

Oleh: Gita Suwondo         

KOMPAS.com — Sebanyak 56 laga Piala Dunia 2014 sudah berlalu. Hanya tinggal delapan tim tersisa dan juga delapan laga, yaitu tujuh laga penentuan juara dan satu laga perebutan tempat ketiga.

Hasil babak 16 besar membuktikan bahwa walaupun level individu setiap tim masih berbeda dengan menonjolnya ball possession sebuah laga, kualitas kebersamaan sebagai sebuah tim sangatlah tinggi. Tidak ada laga yang mudah. Dari delapan laga perdelapan final, tiga di antaranya diselesaikan lewat perpanjangan waktu dan dua di antaranya lewat adu penalti.  Praktis, hanya Kolombia dengan pemain yang menurut saya terbaik sejauh ini di Piala Dunia 2014—James Rodriguez—yang melenggang relatif mudah ke perempat final.

Yang jelas, siapa pun juara pada pengujung turnamen tanggal 13 Juli mendatang, tim tersebut akan punya tag tidak terkalahkan. Dengan delapan juara grup mengisi lakon delapan besar, sematan tidak terkalahkan itu akan jadi jaminan karena delapan perempat finalis memang belum terkalahkan, dengan Kolombia, Belanda, dan Argentina menempati urutan paling atas karena belum pernah gagal menang.

Lalu, apakah semifinal ideal dua kubu kekuatan sepak bola dunia akan terjadi? Apakah Jerman akan melawan Brasil di Estadio Mineirao pada 8 Juli dan laga Argentina melawan Belanda di Arena Corinthians, Sao Paulo, sehari kemudian yang akan terjadi ? Untuk tontonan, layaknya memang dua duel klasik itu yang menjadi kenyataan. Namun, saya agak meragukan dua kekuatan utama Conmebol itu untuk bisa melangkah ke babak empat besar.

BEIN SPORT Gita Suwondo.

Duel klasik di Maracana

Laga perdana perempat final pada Jumat (4/7/2014) nanti adalah gambaran duel klasik antara dua tim raksasa Eropa yang terakhir bertemu di dua piala era 80-an. Siapa yang tidak ingat insiden penjaga gawang Tony "Harald" Schumacher yang mencederai gelandang Perancis, Patrick Batiston, di semifinal Piala Dunia 1982 yang berakhir dengan adu penalti untuk kemenangan Jerman Barat. Cerita berlanjut empat tahun kemudian dalam laga semifinal di Guadalajara, di mana gol-gol Andreas Brehme dan Rudi Voeller menghentikan perlawanan favorit Perancis.

Dendam? Mungkin ini hanya "emposan" media untuk menggambarkan  serunya duel klasik di Rio de Janeiro ini nanti. Didier Deschamps tetap dengan tag tidak terkalahkannya sebagai pemain maupun pelatih di Piala Dunia seusai Les Blues mengempaskan Nigeria minggu lalu di perdelapan final. Keseluruhan pemain bermain sebagai sebuah tim, mulai dari Paul Pogba, Mathieu Valbuena, yang memberikan dua assist untuk sukses di perdelapan final, Olivier Giroud, Karim Benzema, hingga Antoine Grizmann yang masuk sebagai pemain pengganti.

Sebaliknya, Jerman, walaupun harus bekerja keras menghadapi Aljazair, membuktikan diri bahwa mereka adalah tim yang memiliki tingkat daya tahan pemain yang tinggi. Ada satu kelemahan mencolok Jerman saat melawan The Dessert Foxes, yaitu kenyataan minimnya pilihan di barisan belakang. Tanpa Mat Hummels, duet Per Mertesacker dan Jerome Boateng mudah diterobos.  Juga dengan Benedict Howedes yang selalu jadi titik lemah di posisi bek kiri.

Jika Hummels tetap tidak bisa dimainkan, dan Shkodran Mustafi cedera, praktis Phillip Lahm akan kembali ke posisi bek kanan dan Sami Khedira akan menempati posisi jangkar. Formasi yang justru jadi kebangkitan Die National Manschaaft saat perpanjangan waktu melawan Aljazair. Perancis 45-55 Jerman (lewat perpanjangan waktu).

Duel Copa America

Laga kedua perempat final yang dimainkan di Estadio Castelao, Fortaleza, sebenarnya bukanlah big match untuk ukuran Piala Dunia maupun Copa America. Tuan rumah Brasil secara head to head unggul atas Kolombia.

Delapan laga terakhir Selecao versus Los Cofiteros berakhir dengan tiga kemenangan untuk Brasil dan lima kali hasil imbang. Namun, yang harus diingat adalah empat laga terakhir hasilnya adalah imbang.

Menilik empat laga yang dimainkan kedua negara, secara permainan, tim Kolombia lebih memiliki pola ketimbang penguasa sepak bola Amerika Latin ini.

Selecao asuhan Luis Felipe Scolari ini praktis hanya memiliki kemampuan merebut bola seperti seniornya di Piala Dunia 2002, tetapi minim kreativitas di lapangan tengah dan benar-benar "Neymar sentris".  Laga melawan Cile adalah gambaran bagimana tidak jalannya lapangan tengah Samba yang selama ini selalu memesona dengan flick, trick, dan flair mereka mengelabui lawan.

Satu momen melawan Cile pada pertengahan babak kedua membuktikan bahwa Brasil bahkan bermain dengan bola panjang dari Thiago Silva dan David Luiz menuju ke Neymar di depan yang memudahkan barisan belakang Cile untuk mengantisipasinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Liverpool Vs Wolves 2-0, Akhir Manis Perpisahan Juergen Klopp...

Hasil Liverpool Vs Wolves 2-0, Akhir Manis Perpisahan Juergen Klopp...

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs Everton: Meski Menang, The Gunners Runner-up Liga Inggris

Hasil Arsenal Vs Everton: Meski Menang, The Gunners Runner-up Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Man City Vs West Ham 3-1, The Citizens Juara Liga Inggris!

Hasil Man City Vs West Ham 3-1, The Citizens Juara Liga Inggris!

Liga Inggris
HT Man City Vs West Ham: Foden Gemilang, The Citizens Unggul 2-1

HT Man City Vs West Ham: Foden Gemilang, The Citizens Unggul 2-1

Liga Inggris
HT Arsenal Vs Everton: The Gunners Tertahan, Kans Juara Menipis

HT Arsenal Vs Everton: The Gunners Tertahan, Kans Juara Menipis

Liga Inggris
Sebelum Tanding Vs Borneo FC, Bus Madura United Dilempari Telur oleh Oknum Suporter

Sebelum Tanding Vs Borneo FC, Bus Madura United Dilempari Telur oleh Oknum Suporter

Liga Indonesia
Pelatih Soroti Ketenangan dan Konsistensi Ana/Tiwi di Final Thailand Open

Pelatih Soroti Ketenangan dan Konsistensi Ana/Tiwi di Final Thailand Open

Badminton
Hasil Borneo Vs Madura United 2-3 (agg. 2-4), Sape Kerrab Vs Persib di Final Liga 1

Hasil Borneo Vs Madura United 2-3 (agg. 2-4), Sape Kerrab Vs Persib di Final Liga 1

Liga Indonesia
Link Live Streaming Liverpool Vs Wolves, Kickoff 22.00 WIB

Link Live Streaming Liverpool Vs Wolves, Kickoff 22.00 WIB

Liga Inggris
Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Kickoff 22.00 WIB

Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Kickoff 22.00 WIB

Liga Inggris
HT Borneo Vs Madura United, Penalti Cadenazzi Bawa Pesut Etam Unggul 2-1

HT Borneo Vs Madura United, Penalti Cadenazzi Bawa Pesut Etam Unggul 2-1

Liga Indonesia
Penentuan Juara, Arteta Yakin West Ham Hentikan Langkah Man City

Penentuan Juara, Arteta Yakin West Ham Hentikan Langkah Man City

Liga Inggris
Ana/Tiwi Tak Puas Jadi Runner-up Thailand Open 2024

Ana/Tiwi Tak Puas Jadi Runner-up Thailand Open 2024

Badminton
Man City Vs West Ham, Pesan Singkat Guardiola demi Gelar Juara

Man City Vs West Ham, Pesan Singkat Guardiola demi Gelar Juara

Liga Inggris
Arema FC Pilih Apparel Baru demi 'Mengaum' di Liga 1 Musim Depan

Arema FC Pilih Apparel Baru demi "Mengaum" di Liga 1 Musim Depan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com