Kemenangan tim Tango diraih berkat gol tunggal Angel Di Maria pada menit ke-118. Gol Di Maria tersebut tidak lepas dari peran penting Lionel Messi.
Seusai menerima bola dari Rodrigo Palacio, Messi menggiring si kulit bulat ke dekat kotak penalti lawan. Messi tidak egois dengan melepaskan tembakan.
Pemain Barcelona tersebut lebih memilih memberikan bola kepada Di Maria yang berdiri bebas di kotak penalti. Di Maria langsung melepaskan tendangan mendatar dengan kaki kiri yang membuat bola meluncur ke pojok bawah gawang Swiss.
Selama 120 menit, tim Tango menguasai permainan sekitar 61 persen dengan melepaskan 29 tembakan. Sementara Swiss melepaskan total 14 tembakan.
"Tim ini tidak melakukan perubahan kecepatan. Tidak ada pergerakkan di lini depan. Saya merasa kepahitan, kegusaran, dan kemarahan. Argentina harus bermain lebih baik sebagai sebuah tim," kata Maradona kepada De Zurda.
Maradona mengharapkan Messi dan kawan-kawan tampil lebih baik saat melawan Belgia pada perempat final di Estadio Nacional, Brasilia, Sabtu (5/7/2014).
"Messi terlihat sangat kesepian. Lini tengah Argentina tidak kuat dan tidak mengambil inisiatif. Jika Messi tidak menyerang maka kami akan gagal pada babak selanjutnya yang akan menjadi penyebab bencana Argentina," tutur Maradona.
"Tim ini baru mengeluarkan 40 persen dari potensinya. Ada pemain yang belum bermain di Piala Dunai. Jika Argentina tidak bangkit, kami dalam masalah," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.