Belanda dan Meksiko akan berhadapan pada babak 16 besar Piala Dunia di Stadion Castelao, Fortaleza, Minggu (29/6/2014).
Herrera kini menjadi salah satu tokoh paling dikenal di Piala Dunia 2014. Pelatih berusia 46 tahun ini punya karakter kuat membangun timnya. Dia lihai membuat taktik dan strategi. Dia punya semangat yang meledak-ledak, yang membakar semangat pemain. Herrera juga jago membaca permainan lawan.
Delapan bulan lalu, sepak bola Meksiko seperti sedang menuju bencana. Untuk pertama kalinya, mereka tersingkir dari persaingan kualifikasi Zona Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (CONCACAF) dan harus menjalani laga play off melawan Selandia Baru untuk menuju Brasil.
Beruntung, Herrera, yang ditunjuk sebagai pelatih keempat Meksiko dalam periode satu tahun, bisa menumbuhkan kepercayaan diri pemain. Tim berjuluk ”El Tri” ini ke Brasil setelah menyingkirkan Selandia Baru, dengan skor agregat 9-3.
Mental bertarung Meksiko tak pernah luntur. Siapa pun pemainnya, semangat itu terus menyala. Spirit inilah yang meloloskan Meksiko ke babak 16 besar, enam kali beruntun.
Di Brasil, Meksiko ke babak 16 besar dengan tujuh poin, sama seperti pesaingnya dalam satu grup, Brasil, sebagai juara Grup A. Meksiko hanya mencetak empat gol. Namun, pertahanan mereka kokoh, hanya kemasukan sekali saat menang 3-1 atas Kroasia.
Kapten tim Meksiko, Rafael Marquez, mengatakan, semua anggota tim punya motivasi kuat karena sejak awal, Herrera selalu memompa semangat. ”Dia selalu mengatakan bahwa kami bisa membuat sejarah. Inilah yang melecut kami sehingga solid di luar atau di dalam lapangan,” kata Marquez.
Herrera adalah mantan pemain nasional Meksiko era 1990-an. Semasa bermain, dia dikenal bertipikal petarung. Herrera dicoret dari timnas Meksiko jelang Piala Dunia 1994 gara-gara permainan kasarnya melawan Honduras.
”Itu kenangan menyakitkan. Namun, saya banyak belajar dari kejadian itu. Saya pun bangkit untuk mengejar impian,” kata Herrera yang sangat hangat dengan para pemainnya.
Dengan dukungan sekitar 50.000 suporter yang datang ke Brasil, Meksiko bisa saja mewujudkan impian lolos ke babak perempat final pertama kalinya, di luar negaranya sendiri.
Meksiko pernah menembus perempat final saat menjadi tuan rumah 1970 dan 1986. Bagi Herrera, jika berhasil mengalahkan Belanda, dia pun akan mencatat sejarahnya. Dalam sejarah Piala Dunia, ”El Tri” pernah jumpa Belanda di babak penyisihan Grup E Piala Dunia Perancis 1998. Saat itu Meksiko menunjukkan mental petarung. Sempat tertinggal 0-2, Meksiko mengejar menjadi 2-2.
Sekarang, Meksiko memiliki pemain serang yang sangat cepat, tidak kalah dengan pemain andalan Belanda, Arjen Robben, yang mampu berlari menembus kecepatan 31,03 km per jam saat melawan Spanyol dan Cile.
Beberapa pemain Meksiko bakal merepotkan pertahanan Belanda, di antaranya Miguel Layun dengan kecepatan lari maksimal 31,79 km per jam saat melawan Brasil. Penyerang kedua, Giovani dos Santos, bisa menembus 31,79 km per jam, dan sayap serang, Andres Guardado, bisa melesat dengan kecepatan 31,79 km per jam.
Latihan BelandaSaat berlatih di Stadion Jose Bastos Padilha, Gavea, Rio de Janeiro, Kamis (26/6), striker Belanda, Robin van Persie, mengasah kemampuan tendangan-tendangan jarak jauh dan kombinasi kerja sama penyelesaian akhir. Di sela-sela latihan, ia juga sempat bermain bola dengan putrinya yang mengenakan gaun berwarna merah muda.
Latihan di stadion klub Flamengo ini disaksikan legenda Brasil, Zico. Mantan gelandang serang Flamengo itu bercanda dengan pelatih Louis van Gaal dan para pemain ”Oranye”. Zico mendapatkan kostum ”Oranye” bernomor 10 dan diabadikan lewat foto bersama Van Gaal.
Robben, Daley Blind, Nigel de Jong, dan Stefan de Vrij tidak berlatih bersama pemain lainnya. Mereka joging di sisi lapangan untuk pemulihan kebugaran. Keempat pemain itu tidak ada yang cedera dan bisa dimainkan melawan Meksiko.
Bek tengah Belanda, Bruno Martins Indi, yang cedera kepala melawan Australia, kembali berlatih. Ia menguji kiper utama, Jasper Cillessen, dengan tendangan jarak jauh. Adapun pemain serang, Leroy Fer, tidak berlatih karena cedera hamstring saat melawan Cile.
”Mereka terlihat sangat percaya diri. Namun, mereka juga harus hati-hati karena Meksiko punya pertahanan kokoh dan serangan balik yang sama-sama mematikan. Ini akan menjadi laga yang sangat ketat,” ujar analis sepak bola dari Meksiko, Diaz Perez.
Meksiko dan Belanda menyuguhkan duel efektivitas serangan balik. Kedua tim memakai lima bek dengan pemain sayap. Lengah berarti kalah.
Jika imbang selama 90 menit, stamina fisik akan menentukan karena harus menjalani perpanjangan waktu 2 x 15 menit. Apalagi, temperatur udara di kota Fortaleza berkisar 30-31 derajat celsius. Para pemain Belanda mungkin akan tersiksa. (AFP/TELEGRAPH/OTW)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.