Stadion yang terletak di Rio de Janeiro ini pernah jadi saksi bisu keberhasilan Uruguay menjuarai Piala Dunia 1950. Saat itu, Brasil sudah disebut-sebut sebagai juara sebelum berhadapan dengan Uruguay.
Brasil pun sempat diambang juara setelah mampu unggul terlebih dulu berkat gol Friaca pada menit ke-47. Kebahagiaan yang dirasakan Augusto da Costa dan kawan-kawan menjadi duka setelah Juan Alberto Schiaffino dan Alcides Ghiggia menaklukkan kiper Moacir Barbosa.
Aura juara Maracana 64 tahun lalu tak terlihat dari penampilan anak asuh Oscar Tabarez saat melawan Kolombia. Absennya Luis Suarez sangat berdampak terhadap permainan Uruguay. Uruguay seperti kehilangan seluruh kekuatannya.
Keputusan Tabarez menurunkan duet Diego Forlan dan Edinson Cavani pun tak mampu mendongkrak performa Uruguay. Puncaknya, Uruguay mendapatkan hukuman dari penampilan impresif James Rodriguez yang sukses mencetak dua gol. Los Cafeteros menorehkan sejarah karena untuk kali pertama lolos ke perempat final selama keikutsertaan mereka di Piala Dunia.
Terlepas dari penampilan Rodriguez, Kolombia tampil cukup baik selama 90 menit.
Meski kalah sedikit dalam penguasaan bola, Kolombia melakukan 36 serangan berbahaya dan melepaskan 16 tembakan ke gawang. Sementara Uruguay melakukan 23 serangan berbahaya dan melepaskan 10 tembakan tepat ke gawang.
Jelas, Kolombia tidak boleh larut dalam eforia kemenangan. Tim besutan Jose Pekerman sudah ditunggu Brasil di Estadio Castelao, Fortazela, 4 Juli 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.