RECIFE, Kompas.com — Apa yang akan terjadi saat gaya taktis Jepang bertemu dengan kekuatan besar Pantai Gading, Afrika? Siapa yang akan menjadi pemenang antara tipu daya dan kekuatan gajah itu?

Kedua tim tentu saja memiliki peluang untuk memenangi pertandingan. Tim ”Samurai Biru” telah menjadi kekuatan utama di Asia berkat kualitas teknis di lini tengahnya. Adapun Pantai Gading mengandalkan kekuatan pemain terbaik Afrika, Yaya Toure, Didier Drogba, dan penjaga pertahanan menakjubkan dan masih berusia 21 tahun, Serge Aurier.

Hanya saja, Toure, pemain tengah yang bermain di klub Manchester City (Inggris), dikabarkan masih berpacu untuk mengembalikan kebugaran setelah menjalani operasi akibat cedera paha pada bulan lalu.

”Kami akan mencoba melakukan segalanya untuk memastikan dia dapat bermain melawan Jepang,” ujar Sabri Lamouchi, pelatih Pantai Gading.

Pantai Gading memang patut waswas atas kebugaran Toure. Kelincahan pemain yang telah mencetak 16 gol sepanjang membela negaranya itu sangat dibutuhkan untuk membantu bintang senior, Didier Drogba, di jantung pertahanan lawan.

Toure tidak hanya diharapkan di lapangan atas. Kecepatannya turun ke bawah untuk membantu pertahanan sangat dibutuhkan timnya. Tanpa kebugaran maksimal, mustahil tugas itu dapat diembannya.

”Ambisi kami adalah melaju ke babak 16 besar yang belum pernah kami raih. Kini, kami lebih siap dalam menghadapi cuaca tropis Brasil,” kata Lamouchi.

Dia mengatakan, pengelompokan di Grup C merupakan berkah tersendiri buat Pantai Gading. Pada Piala Dunia 2006 dan 2010, timnya berada di grup maut bersama Argentina, Belanda, dan Brasil, Portugal.

Sebaliknya, motor Jepang Shinji Kagawa dan Keisuke Honda akan menciptakan kreativitas di lapangan untuk membendung serangan Drogba dan Wilfried Bony. Pelatih Jepang, Alberto zaccheroni, berharap anak asuhnya memiliki mental yang kuat untuk menghadapi tekanan.

”Saya berharap kami benar-benar siap mental untuk pertandingan ini. Saya meminta para pemain tidak terlalu gugup saat melangkah ke lapangan, tetapi kiami juga tidak boleh terlalu santai,” kata pelatih asal Italia berusia 61 tahun itu.

Jepang juga merasa lega karena sang kapten tim, Makoto Hasebe sudah terbebas dari cedera lutut. Pada sesi latihan di dekat Kota Sao Paolo, pemain gelandang klub Nuernberg (Jerman) itu mengatakan, dia sudah siap bermain penuh untuk negaranya.

”Saya sudah siap. Pantai Gading memang kuat dalam serangan, tetapi lemah dalam pertahanan,” kata Hasebe. (Reuters/AFP/SAH)