Pada perempat final itu, Italia menang melalui adu penalti (4-2), setelah skor 0-0 tak berubah hingga akhir babak tambahan. Dua eksekusi Inggris gagal karena membentur mistar dan diantisipasi Gianluigi Buffon, sementara satu eksekusi Italia tak membuahkan gol karena tembakan Riccardo Montolivo meleset.
Menurut Buffon, pengalaman adu penalti itu membuatnya tak tenang menghadapi Inggris pada Sabtu pekan ini.
"Tidak, aku tak pernah tenang melawan Inggris. Aku tak pernah tenang ketika pertandingan masuk adu penalti. Ketika masuk babak adu penalti, Anda punya peluang menang 50 persen dan kemungkinan kalah 50 persen," ujar Buffon.
"Aku adalah satu dari banyak kiper yang selalu berharap menggagalkan setidaknya satu atau dua eksekusi penalti. Jika aku tak melakukan itu, aku akan dihakimi dengan sangat kejam oleh media. Jadi, aku tak pernah bisa tenang sebelum penalti," lanjutnya.
Mengenai kemungkinan bertemu kembali dengan kiper Inggris, Joe Hart, Buffon mengatakan, "Aku menyukai Jor Hart. Ia masih muda dan bisa menjadi kiper hebat. Di antara kiper muda lainnya, aku sangat menyukai kiper Belgia, Thibaut Courtois."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.