KOMPAS.com - Sebenarnya di luar kegagalan memberikan gelar bagi The Gunners dalam delapan musim terakhir, Arsene Wenger bukanlah The Failure One seperti yang didengung-dengungkan dalam perang urat syaraf Jose Mourinho. Le Prefessuer menurut saya adalah seorang dengan filosofi sepak bola yang konsisten. Juga pencapaiannya di luar prestasi usai musim 2004/05 tetaplah pencapaian yang konsisten.
Sampai musim lalu, delapan minggu terakhir kompetisi selalu dijadikan Wenger untuk bangkit dan berupaya membawa Arsenal masuk ke zona Liga Champions. Setidaknya zona play-off kompetisi kasta tertinggi antaraklub Eropa itu. Musim ini keadaannya agak berbalik. Sampai akhir Januari, Mikel Arteta dkk anteng di posisi puncak untuk perlahan turun memasuki posisi akhir zona Liga Champions. Jadi urusan Wenger di akhir kompetisi kali ini adalah bagaimana mempertahankan bukan bagaimana mencoba masuk kembali ke zona Liga Champion.
Dan ancaman terlempar dari zona yang selalu jadi target akhir Wenger di setiap akhir musim itu akan harus dilaluinya minggu ini saat tandang ke Goodison Park, menghadapi seterunya untuk target yang sama musim lalu, Roberto Martinez.
Duel Wenger versus Martinez itulah yang sangat terasa di pengujung musim kompetisi 2012/13, ketika keduanya bertemu hanya tiga hari usai Roberto Martinez membawa Wigan Athletic menjadi juara Piala FA di Wembley dengan kemenangan sensasional atas Manchester City.
Wigan harus menang di Emirates jika tidak ingin terdegradasi. Sebaliknya Arsenal harus memetik tiga poin guna memastikan masuk ke zona Liga Champion kembali. Hasilnya adalah terdepaknya Wigan Atheltic ke Championship usai dua gol Lukas Podolski dan masing masing satu gol Theo Walcott dan Aaron Ramsey hanya bisa dibalas gol Shaun Maloney.
Kini, 11 bulan usai terdepak ke Championship giliran Martinez menjamu Wenger di kandang barunya. Kandang baru yang dibuatnya jadi lebih menyerang dibandingkan Everton musim lalu saat masih ditangani oleh David Moyes. Prestasi Everton di kandang sendiri musim ini juga luar biasa. 11 kali menang, 3 kali imbang dan hanya satu kali kalah. Usai kalah dari Sunderland bulan Desember lalu, delapan laga di semua kompetisi di Goodison Park dilewati oleh Romelu Lukaku dkk tanpa kehilangan poin.
Sisi ini yang harus diwaspadai oleh Wenger walaupun Arsenal tidak terkalahkan atas Everton musim ini di Emirates. Tapi walaupun mereka leluasa mengalahkan Everton di perempat final Piala FA, justru saat menjamu The Toffees terlihat sekali kewalahannya barisan belakang Arsenal.
Hal yang dapat dibongkar oleh tuan rumah dalam laga Minggu ini untuk mencoba merebut jatah terakhir zona Liga Champion yang biasanya selalu bisa dipertahankan oleh Wenger dan Arsenal-nya yang membuat slogan in Arsene We trust terus berkumandang di Emirates.
Everton 50-50 Arsenal
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.