Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thohir Bicara soal Moratti, Bursa Transfer, dan Final Liga Champions

Kompas.com - 18/11/2013, 12:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

MILAN, KOMPAS.com — Inter Milan akan membangun sistem organisasi dan kerja mengacu pada industri olahraga di Amerika Serikat. Hal tersebut disampaikan Presiden Inter Erick Thohir dalam wawancara dengan Fabio Fazio di Rai3.

Berikut ini adalah kutipan wawancara tersebut.

T: Anda sekarang adalah Presiden Inter Milan. Bagaimana tanggapan Anda terhadap suporter yang bertanya-tanya soal siapa pemain yang akan Anda beli?

J: Menurut saya, ada banyak rumor soal pemain, tetapi apa yang akan dilakukan dengan Inter adalah membangun sebuah sistem; dan menurut saya, keputusan soal pemain tidak berkaitan dengan satu orang saja. Kami harus bicara dengan para pemilik dan pelatih untuk melihat siapa yang terbaik untuk tim ini dan dengan begitu bisa menggembirakan suporter. Saya tak akan mendatangkan pemain karena saya menyukainya atau saya ingin mendatangkannya. Saya harus membeli pemain yang sesuai kebutuhan tim ini dan itulah yang ingin saya lakukan. Ini sangat penting dan melihat tim bermain dengan baik adalah sesuatu yang positif.

T: Apakah Anda selama ini merupakan pendukung Inter?

J: Ketika masih kecil, teman-teman dan saya ingin bermain di Serie-A, yang merupakan salah satu hal terbaik yang bisa sepak bola tawarkan kepada dunia. Kami menjadi suporter Inter yang serius pada 1980-an, pada era tiga pemain Jerman. Sekarang, kami berkompetisi dengan liga lain, antara lain Premier League dan Bundesliga. Namun, saya yakin kami bisa menjadi salah satu liga terbaik di dunia jika kami memiliki keinginan untuk berkembang. Ada juga fakta bahwa Italia adalah salah satu negara terindah di dunia.

T: Akankan Walter Mazzarri mendapatkan dukungan Anda?

J: Saya selalu yakin, jika ingin merealisasikan sesuatu, maka Anda harus bekerja bersama-sama, memiliki target yang jelas, dan bekerja keras. Saya melihat kualitas ini dalam diri Mazzarri dan saya berterima kasih kepada (Presiden Inter sebelum Thohir) Massimo Moratti karena telah memilihnya (Mazzarri). Kami punya program untuk 2-3 tahun mendatang. Pada 2016, Milan akan menjadi tuan rumah final Liga Champions dan Inter harus menyiapkan diri untuk itu. Saya tak tahu apakah kami akan menjuarainya. Namun dengan persiapan yang terarah, kami akan kembali ke kompetisi itu dalam waktu dekat.

T: Apakah Anda tahu apa yang ada di depan Anda berkaitan dengan investasi?

J: Ya... Namun jika Anda melihat 6-7 tahun terakhir, kami juga mengubah sistem. Di Inggris, 3-4 tim dikuasai orang Amerika Serikat, misalnya Manchester United. Saya bukan orang Amerika Serikat. Namun, saya mengetahui Amerika Serikat dengan baik karena saya sangat menyukai olahraga bola basktet dan saya belajar di sana soal bagaimana orang Amerika Serikat bisa membuat olahraga menjadi industri.

Mereka berpola pikir ke depan dan tahu bagaimana tumbuh dengan kekuatan. Jika Inter tak mengikuti model ini, maka mereka tak akan kompetitif pada masa mendatang. Hal pertama adalah kuat, kemudian suporter harus bisa menyaksikan pertandingan yang menarik. Sebuah investasi tak akan pernah menguntungkan tanpa perencanaan bisnis yang baik. Menciptakan sistem krusial ketika sampai pada titik mendukung tim.

T: Adakah hal-hal yang diminta oleh Massimo Moratti agar Anda tidak mengubahnya?

J: Ketika saya melihat Moratti 5-6 bulan lalu, saya melihatnya sebagai penggemar. Jadi, bertemu dengannya adalah sesuatu yang tidak biasa. Kali pertama bertemu dengannya dan saya bicara dengan tulus, saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak datang untuk menggantikannya, tetapi lebih untuk menciptakan semangat tim yang akan mendukung Inter. Saya mengatakan kepada Moratti bahwa saya tak akan pernah bisa melakukan apa yang telah ia lakukan dan bahwa dengan bekerja sama kita bisa menjadi lebih kuat. Di masa depan, hanya akan ada sepuluh tim yang akan diingat dan saya ingin Inter menjadi salah satu dari tim-tim itu.

T: Apakah Anda akan membeli rumah di Milan? Di mana Anda akan tinggal?

J: Saya berkomitmen dengan Inter dan saya ingin memiliki gairah untuk melihatnya berkembang. Mungkin, saya tak akan menghadiri setiap pertandingan, tetapi saya akan menyaksikannya di televisi sebagai suporter yang tinggal jauh dari sini. Saya akan bangun pada pukul 02.45 (WIB) untuk menyaksikan Inter. Itu adalah bagian dari komitmen saya. Saya juga akan berada di sini. Mulai dari 28 November hingga 2 Desember, saya akan ada di Milan. Kemudian, pada Desember, saya akan membawa keluarga saya di sini (Indonesia) ke Italia dan saya akan kembali ke Milan.

T: Namun, Anda bisa mengubah waktu pertandingan karena sekarang ini adalah tim Anda...

J: Tidak. Ini bukan tim saya. Inter adalah milik suporter dan orang-orang yang mendukungnya. Ada juga grup yang mengurusi tim, bukan hanya saya. (Soal jadwal pertandingan) juga bergantung pada Serie-A.

T: Apakah Anda punya target soal kapan Inter meraih scudetto pertama (dalam era Anda)?

J: Biar Tuhan yang memutuskan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com