Kemenangan PSS Sleman ditentukan oleh gol Agung Suprayogi pada menit ke-56 dan Wahyu Gunawan pada menit ke-102 (penalti). Adapun gol Lampung FC dicetak oleh Abdul Rahman
Pelatih PSS Sleman Lafran Pribadi menilai timnya tidak tampil maksimal pada pertandingan itu. Ia pun bersyukur, anak-anaknya bisa menang meski tak menampilkan kemampuan terbaik.
""Ini sejarah bagi PSS Sleman, karena sudah 13 tahun di kompetisi Divisi Utama, baru meraih juara saat ini,"ujar Lafran.
"Anak-anak tegang karena ini final, sehingga permaianan kurang berkembang. Peluang sangat banyak, hanya anak-anak kurang tenang dalam mengeksekusi. Tapi skor ini sudah sesuai harapan. Anak-anak bermain penuh semangat dan tak kenal lelah," lanjutnya.
Sementara itu, pelatih Lampung FC M Nasir mengatakan, bahwa sebelum pertandingan, suporter PSS Sleman melempari bus timnya dengan batu sehingga kaca bus pecah. Seorang pemain, menurut Nasir, luka akibat pecahan kaca itu.
"Dari awal kita datang sudah diteror. 200 meter sebelum stadion, bus kami dilempar. Satu kiper cadangan hidungnya sobek. Sejak datang saja kami sudah diteror," ujar Nasir.
Pertandingan antara PSS Sleman dan Lampung FC juga sempat dihentikan karena lapangan tertutup asap yang berasal dari kembang api yang dinyalakan penonton. Setelah kondisi lapangan dinilai kondusif, pertandingan dilanjutkan kembali.
Mengenai kemenangan PSS Sleman, M Nasir menilai PSS Sleman menang beruntung. "Mereka bermain buruk. Mereka tak mungkin menang jika laga dilangsungkan di tempat netral," ujar M Nasir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.