Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emas di Tengah Gulita Sepak Bola Indonesia

Kompas.com - 21/10/2013, 10:26 WIB
Ary Wibowo

Penulis

GENERASI emas yang hilang itu telah datang kembali. Ibu Kota Jakarta bernyanyi-nyanyi, Indonesia tertawa sambil menari-nari. Begitu juga dengan hiruk pikuk suporter dan 22 anak bangsa yang larut dalam kesenangan di bawah atap Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Di berbagai pelosok Indonesia, waktu seakan berputar kembali menuju puluhan tahun lalu. Gambar-gambar Evan Dimas dan kawan-kawan muncul di mana-mana. Wajah mereka kemudian terpampang di seluruh halaman depan surat kabar nasional. Sama seperti ketika Indonesia sukses menjelma menjadi Macan Asia yang fenomenal.

"Sekarang kalian semua bisa menikmati kemenangan ini." Begitu kata pelatih Indra Sjafri seusai membawa timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Korea Selatan 3-2 dalam lanjutan kualifikasi Grup G Piala Asia U-19 di SUGBK pada Sabtu (12/10/2013).

Kemenangan itu membawa Indonesia kembali berkesempatan untuk mendulang prestasi yang telah lama mati suri. Setelah sukses meraih gelar Piala AFF U-19 2013, Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia dengan status juara grup dan tidak terkalahkan dari tiga pertandingan yang dilakoninya.

Meskipun ketika itu lawannya adalah Korsel, yang berstatus salah satu raksasa Asia, timnas U-19 tidak gentar. Mereka tetap berusaha untuk berjuang sekuat tenaga dengan diiringi doa ratusan juta rakyat yang masih haus akan prestasi sepak bola. Di mata mereka, semua lawan sama. Di hati mereka, tertanam keinginan teguh untuk menghidupkan kembali gairah penikmat sepak bola Indonesia.
   
Emas

Pukul 19.15 malam, dengan hati berdebar, sorotan mata Evan Dimas dan kawan-kawan menatap tajam ke arah lapangan. Maklum, meski tuan rumah, Indonesia memang bukan lagi raksasa Asia. Namun, tapak kaki mereka satu per satu tetap melangkah gagah menyusuri lorong pemain dengan diiringi gegap gempita dukungan dari puluhan ribu suporter Indonesia yang sudah memadati SUGBK.

Dua tim kemudian berbaris di dalam lapangan. Lagu nasional Korsel menggema lebih dulu. Giliran Indonesia, seluruh suporter tampak bersemangat menyanyikan lagu "Indonesia Raya". Di tengah tribun, berkibar bendera Merah Putih raksasa. Para pemain pun dengan khidmat menyanyikan lagu sambil meletakkan tangan di dada.

Begitu peluit dibunyikan wasit Mohammad Amirul Izwan asal Malaysia, para pemain Indonesia seakan menunjukkan kemampuan tersembunyinya. Gebrakan para penggawa skuad Garuda Jaya membuat permainan Korsel sempat dilanda ketegangan, dan Indonesia terlihat sukses membuat sang juara bertahan turun satu kelas.

Menit ke-30, gol! Bukan ke gawang Indonesia, tapi kiper Lee Tae-hui-lah yang merana. Si pencetak gol, Evan Dimas, kemudian berlari gembira ke pojok lapangan sembari mengucapkan syukur di tengah derasnya hujan yang mengguyur Jakarta. Pertandingan semakin sengit di saat Korsel mampu menyamakan kedudukan lewat penalti Seol Tae-su satu menit setelahnya.

Guyuran hujan kemudian seakan membawa berkah bagi para pemain timnas U-19 ketika umpan tarik Maldini Pali diteruskan dengan aksi Evan Dimas yang menendang bola masuk ke gawang Korsel, 2-1 untuk Indonesia di menit ke-49. Euforia tercipta di 10 menit tersisa karena torehan ketiga Evan Dimas serta gol balasan dari Hu Meong-hwon membuat papan skor raksasa di SUGBK terpampang skor 3-2 untuk Indonesia.

Begitu peluit panjang wasit dibunyikan, para pemain Korsel terpana. Penggawa Garuda Jaya berpesta. Rasa haru pun pecah bersamaan dengan histeria puluhan ribu suporter dan jutaan penonton televisi nasional di seluruh pelosok negeri yang tumpah ruah setelah melihat perjuangan para talenta emas sepak bola Indonesia.

Gulita

Di malam itu, perjuangan timnas U-19 kembali membuktikan kepada kita bahwa jutaan anak bangsa dari Sabang hingga Merauke mempunyai potensi dan semangat besar dalam urusan mengangkat harkat martabat negara melalui sepak bola. Potensi yang selama ini terpendam karena berbagai masalah yang menerpa sepak bola Indonesia.

Pertanyaan besar kini, bagaimana nasib para pemain muda timnas U-19 setelah meraih kesuksesan itu? Jangan buru-buru terbuai jika pengurus sepak bola Indonesia berjanji untuk mengamankan talenta muda Indonesia. Sebelum menjawab pertanyaan itu, ada baiknya kita melihat sistem kompetisi di negeri ini dulu yang mencerminkan ulah orang yang seharusnya mengurus sepak bola.  

Maklum, berbicara nasib para pemain muda sejatinya tidak pernah lepas dari langkah para pengurus sepak bola itu merancang sistem kompetisi yang sehat dan mumpuni. Selain ukiran prestasi timnas U-19, sudah banyak juga bukti negeri ini telah diberkahi anugerah oleh Tuhan dengan talenta-talenta sepak bola berlimpah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia
Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

Timnas Indonesia
Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Liga Inggris
Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Timnas Indonesia
BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Liga Inggris
Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Badminton
Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com