FORTALEZA, KOMPAS.com — Gelombang kekerasan yang dilakukan pendukung tim sepak bola terus menghantui Brasil yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Di Fortaleza, pendukung tuan rumah mengamuk setelah timnya gagal promosi ke divisi II dan menghancurkan setidaknya 3.000 kursi di Stadion Arena Castelao, Minggu (13/10/2013).

Stadion Arena Castelao yang berkapasitas 63.000 tempat duduk ini merupakan satu dari 12 stadion yang disiapkan untuk penyelenggaraan pesta agung sepak bola Piala Dunia 2014. Stadion yang bernama lokal Estádio Governador Plácido Aderaldo Castelo itu akan menjadi tuan rumah enam laga Piala Dunia.

Selain sibuk menghalau pendukung klub Fortaleza, polisi juga direpotkan oleh bentrok antarsuporter di dua stadion lainnya, termasuk saat laga pemimpin klasemen Cruzeiro. Meskipun begitu, tidak ada laporan cedera serius dalam rangkaian bentrokan tersebut.

Sejumlah klub sepak bola dihantam sanksi pengadilan olahraga Brasil tahun ini akibat ulah brutal pendukungnya, dan setelah kerusuhan akhir pekan ini tampaknya sanksi akan kembali jatuh. Tim seperti Vasco da Gama, Corinthians, dan klub divisi II Palmeiras kehilangan keuntungan laga kandang akibat kerusuhan pendukungnya.

Dua pekan lalu, laga divisi I antara Atletico Paranaense dan Botafogo di kota tuan rumah Piala Dunia, Curitiba, terpaksa ditunda pada babak pertama akibat perkelahian massal di tribune penonton. Pada pekan yang sama, laga divisi di kota Natal juga ditunda akibat penonton berhamburan ke lapangan setelah penonton di tribune melebihi kapasitas.

Sementara itu, kerusuhan di Fortaleza terjadi setelah tuan rumah hanya mampu main imbang 2-2 melawan Sampaio Correa. Hasil ini menggagalkan ambisi Fortaleza untuk naik kelas ke divisi II. Sekitar 60.000 pendukung tuan rumah yang memadati Stadion Arena Castelao kemudian mengamuk dan menghancurkan kursi-kursi.

Pengelola Piala Dunia setempat mengatakan, pihaknya masih menghitung jumlah kerusakan dan kerugiannya. Namun, yang hampir pasti, 100 kursi harus segera diganti, demikian pula beberapa toilet portabel.

Di Stadion Morumbi, polisi harus memukul pendukung Sao Paulo dengan tongkat untuk mengusir mereka dari wilayah pendukung Corinthians. Cuplikan berita televisi lokal memperlihatkan, pendukung Sao Paulo baku pukul dengan polisi, sementara pendukung lain yang menggendong anak kecil berusaha lari dari lokasi kerusuhan.

Di luar stadion, kedua kelompok pendukung bentrok lagi. Polisi menahan setidaknya 30 perusuh termasuk sejumlah perempuan.

(AP/joy)