Hattrick Evan Dimas membawa Indonesia menjadi juara grup dengan nilai sempurna sehingga meraih tiket putaran final Piala Asia U-19 yang akan berlangsung di Myanmar tahun 2014. Indonesia menyapu bersih tiga partai yang dilakoni, mulai dengan kemenangan 4-0 atas Laos disusul kemenangan 2-0 atas Filipina, sebelum melumat Korea yang berstatus juara bertahan dan peraih 12 gelar turnamen ini.
Kemenangan Garuda Muda atas Taeguk Warriors bukan sebuah kebetulan. Permainan tiki-taka ala Spanyol dipadu skill individu yang mumpuni serta stamina memadai, membuat permainan tim besutan pelatih Indra Sjafri ini sulit dibendung.
Tengok saja bagaimana kocar-kacirnya pertahanan Korea sehingga Evan Dimas bisa mencetak tiga gol. Aksi individu Maldini di sayap kanan serta Ilham Udin di sayap kiri pun memperlihatkan bagaimana daya gedor tim Merah Putih, yang beberapa waktu lalu menjadi penguasa Asia Tenggara dengan menjadi juara Piala AFF U-19.
"Mari kita rayakan bersama keberhasilan para pemain. Ini dipersembahkan untuk seluruh rakyat Indonesia," demikian pernyataan Indra seusai kemenangan timnya.
Melewati fase kualifikasi, pekerjaan berat sudah menanti Garuda Jaya yang akan bertarung di event sesungguhnya, yakni putaran final di Myanmar tahun depan. Di sana, Evan Dimas dan kawan-kawan akan bertemu lawan-lawan yang dipastikan akan sangat berat.
Sejauh ini, sudah 12 tim yang memastikan diri lolos (termasuk tuan rumah). Australia, China, Iran, Irak, Oman, Jepang, Korea Utara, dan Uni Emirat Arab sudah menunggu. Vietnam, yang dikalahkan Indonesia di final Piala AFF, juga telah meraih tiket menuju Myanmar, di samping Korea Selatan yang lolos dengan status satu dari enam runner-up terbaik.
Melihat gaya bermain dan agresivitas yang diperlihatkan sejak Piala AFF lalu hingga tiga laga kualifikasi ini, harapan tinggi bisa disematkan kepada para Garuda Muda. Bahkan pelatih dengan gamblang menyebut saat ini Indonesia sudah menjelma jadi raksasa Asia.
"Kalian lihat sendiri, ini membuktikan kalau siapa pun bisa kita lawan. Tadi, kita tidak hanya menang. Mereka juga kita main-mainin. Mulai saat ini, kita harus berpikir bahwa Indonesia adalah raksasa Asia," ujar Indra seusai kemenangan atas Korea.
Optimisme mengenai prestasi sepak bola Indonesia yang sudah lama terkubur kini muncul lagi. Euforia menjuarai Piala AFF lalu berlanjut dengan keberhasilan meraih tiket menuju putaran final Piala Asia U-19.
Berbicara level ini (Piala Asia U-19), Indonesia juga pernah menorehkan tinta emas ketika menjadi juara 52 tahun silam. Waktu itu, Indonesia menembus final dan bermain imbang 0-0 melawan Myanmar sehingga kedua tim dinyatakan juara bersama pada tahun 1961.
Secara keseluruhan, sejak kompetisi ini digulirkan pada 1959, Indonesia beberapa kali membuat kejutan. Selain juara di tahun 1961, timnas U-19 juga pernah menjadi runner-up pada tahun 1967 dan 1970, kemudian peringkat ketiga pada tahun 1962, serta peringkat keempat pada tahun 1960 dan 1964.
Kini, asa untuk mengulangi prestasi setengah abad lalu kembali dirajut meski harus menerjang badai dan siap berpeluh darah. Tetapi "bayaran"-nya akan setimpal karena jika berhasil menembus babak empat besar, maka publik di Tanah Air bisa menyaksikan aksi timnas Indonesia di Piala Dunia U-20.
Ya, empat tim teratas Piala Asia U-19 ini berhak lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung pada tahun 2015 di Selandia Baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.