Sansom, 54, pernah menjadi bintang untuk negara dan juga klub raksasa Premier League, Arsenal. Dia memperkuat The Three Lions antara 1979 dan 1988 dan bermain di dua Piala Dunia. Sedangkan untuk level klub, dia pernah mengangkat trofi Piala FA bersama Arsenal pada tahun 1987.
Namun, gaya hidup yang sembrono membuat nasib Sansom menjadi sangat tragis. Dia mengungkapkannya pada awal bulan ini, bahwa beratnya masalah pribadi membuat dia terpuruk selama beberapa tahun.
Michael Bennett, ketua PFA untuk kesejahteraan pemain, mengatakan bahwa dirinya setiap hari melakukan kontak dengan Sansom, yang saat ini tinggal di sebuah hotel.
"Kami peduli dengan apa yang terjadi dalam beberapa bulan sebelumnya sehingga itu tak mengejutkan kami, tetapi saya bisa memahami mengapa hal tersebut mengejutkan Joe Public (sebutan secara umum untuk orang biasa)," ujar Bennett kepada BBC Radio, Minggu (4/8/2013).
"Situasinya adalah bahwa dia datang ke kantor dan kami membicarakan beberapa pilihan yang berbeda untuknya. Kami menunggu dia membuat sebuah keputusan mengenai pilihan apa yang ingin diambilnya. Sebagian besar pilihan adalah detoksifikasi dan mendukungnya supaya lebih baik. Dia bisa melakukan detoksifikasi selama 28 hari di mana dia akan mendapat dukungan dari sekitarnya, serta membantunya menangani masalah mabuknya."
"Dia juga akan mendapatkan dukungan setelah masa detoksifikasi, serta berusaha mendapatkan rumah baginya. Pilihan mana yang dipilihnya, itu tergantung dia. Saat ini dia di hotel, sebuah lingkungan yang aman."
"Ada beberapa hari, Kenny mengatakan, di mana ia tidak punya tempat untuk tidur sehingga dia tidur di bangku di daerah Bromley. Kami tidak tahu di mana atau bagaimana."
"Kenny memiliki karier hebat, sehingga mendengar kariernya jatuh dan bahwa dia telah tidur di bangku taman tentu saja sangat menyedihkan. Kami tidak menyadari bahwa ia sedang tidur di bangku taman pada saat itu atau yang lain, tetapi kami akan mencoba untuk menemukan dia beberapa akomodasi."
"Masa depan yang cerah bagi Kenny. Dia sangat menarik, pria penuh cinta. Dia baru 54 tahun sehingga dia masih memiliki banyak tahun di depannya," tambah Bennett.
"Kami di sini untuk mendukungnya, tetapi dia harus terlibat dengan kami. Saya berbicara dengan dia setiap hari."
"Kadang-kadang ketika karier pemain sudah berlalu, mereka ditendang keluar ke dunia luas. Beberapa pemain 'harga diri bisa menjadi sangat rendah. Beberapa pemain menemukan transisi di luar permainan yang sangat sulit. Saya tidak mengatakan itu adalah kasus Kenny, tetapi tampaknya menunjuk ke arah itu."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.