"(Real) Madrid adalah klub spesial. Dia tak sekadar klub, tapi juga politik. Madrid bukanlah sepak bola, Madrid bukanlah olahraga," ungkapnya pada ESPN.
"Di tahun kedua saya, kami memenangkan gelar La Liga. Kami tim terbaik dalam sejarah Spanyol, kami mencetak 100 poin dan 121 gol. Di tahun ketiga terjadi pemilihan presiden klub," paparnya.
Menurut Mourinho, proses pemilihan presiden klub mengubah suasana dalam keseharian klub. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap keseimbangan tim.
"Pemilihan presiden bermakna penting untuk klub dan kami harus berada dalam kondisi di luar kewajaran. Hanya orang dalam yang bisa mengerti hal ini."
Real Madrid melakukan pemilihan presiden klub setiap empat tahun sekali. Untuk kedua kalinya, Florentino Perez secara resmi terpilih menjadi presiden klub pada 2 Juni lalu. Dialah yang membawa Carlo Ancelotti ke Santiago Bernabeu menggantikan Mourinho.
Meskipun hal-hal di luar sepak bola yang ia ungkapkan mempengaruhi prestasinya selama di Madrid, Mourinho tak mengelak kegagalannya musim lalu tersebut.
"Kami mencapai semifinal liga Champion dan hanya terpaut satu gol untuk mencapai final. Namun, berakhir tanpa juara, kecuali merebut piala Super Cup dari Barca, tidak cukup untuk saya."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.