Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Premier League Marah Dituduh Biang Kegagalan Inggris

Kompas.com - 30/07/2013, 02:57 WIB
Hery Prasetyo

Penulis


LONDON, KOMPAS.com —
Ketua Eksekutif Premier League, Richard Scudamore, merasa tersinggung karena kompetisi yang ia kelola dituduh sebagai biang kegagalan tim nasional Inggris dalam meraih gelar internasional. Menurutnya, kegagalan itu lebih karena kesalahan Federasi Sepak Bola Inggris (FA) dan pemerintah.

Inggris terakhir meraih gelar internasional kala menjuarai Piala Dunia 1966. Sejak itu, Inggris selalu gagal menjadi juara, baik di Piala Eropa maupun Piala Dunia. Serangkaian kegagalan itu dinilai beberapa pihak karena Premier League gagal melahirkan pemain yang mampu menjadi materi timnas yang berkualitas. Sebab, Premier League terlalu royal memakai pemain asing sehingga pemain dalam negeri kurang mendapat kesempatan, terutama di klub-klub besar.

Manajer Inggris, Roy Hodgson, juga mengkritik Premier League karena membuat jadwal tanpa mengindahkan kepentingan timnas. Sebagai contoh, Inggris akan menghadapi laga penting di kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Moldova dan Ukraina pada awal September nanti.

Anehnya, Premier League malah mengubah jadwal laga Liverpool melawan Manchester United dan Arsenal melawan Tottenham Hotspur. Dua laga penting itu dalam jadwal sebelumnya digelar pada 31 Agustus, tetapi diundur menjadi 1 September. Padahal, lima hari kemudian Inggris akan menjalani laga kualifikasi Piala Dunia sehingga waktu istirahat dan persiapan pemain Inggris dari keempat klub itu menjadi minim.

Namun, menurut Scudamore, Premier League tak bisa disalahkan begitu saja atas kegagalan timnas Inggris. Sebab, faktornya banyak, dan FA serta Pemerintah Inggris ikut mengambil bagian kesalahan itu.

"Ini (kritikan kepada Premier League) memmbuat saya frustrasi karena tidaklah benar. Kami menggelar kompetisi yang membuat pemain-pemain terbaik di dunia ingin bermain di sini. Jika Inggris tak menjuarai sesuatu, ini kesalahan orang lain. Dalam 15 tahun kepemimpinan di Premier League, saya tak pernah mengatakan bahwa kesukusesan Premier League atau kekurangannya. Anda harus mengoreksi diri sendiri," tegasnya.

"Mari memakai argumentasi sebaliknya. Ke mana orang-orang FA itu pergi dari tanggung jawab ini? (Kegagalan Inggris) tak bisa dinilai sebagai salah kami," lanjutnya.

Divisi tertinggi Liga Inggris menjadi Premier League sejak 1992. Perubahan ini diharapkan mampu memajukan kompetisi, sekaligus mendatangkan hasil pemain-pemain berkualitas yang bisa menjadi materi terbaik buat timnas.

Scudamore juga menegaskan, "Secara jelas, kami memiliki pekerjaan untuk dikerjakan. Kami tak memenangkan Piala Dunia sejak 1966. Kami tak mencoba memulai lagi sampai 1992. Lalu, apa yang terjadi antara 1966 sampai 1992? Kesalahan siapa itu? Semua hal membuat frustrasi. Dalam segala level, ini tak bisa dituduhkan sebagai salah saya." (RTR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com