Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Jak Klarifikasi soal Pelemparan Bus Persib

Kompas.com - 23/06/2013, 18:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum The Jakmania Richard Ahmad Supriyanto menilai, insiden pelemparan bus Persib Bandung di Jakarta, Sabtu (22/6/2013), belum dapat diidentifikasi dilakukan oleh suporter Persija Jakarta. Pasalnya, pelaku pelemparan hingga saat ini belum diketahui secara pasti, apakah merupakan suporter Persija atau oknum lain yang tidak bertanggung jawab.

Sebelumnya, bus yang ditumpangi pemain dan ofisial Persib mendapat lemparan batu dari gerombolan orang saat keluar dari Hotel Kartika Chandra, tempat tim Maung Bandung menginap. Pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut diduga merupakan suporter Persija.

Mendapatkan intimidasi saat akan menuju ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, manajemen Persib langsung memutuskan menyelamatkan diri dengan memasuki tol dan membatalkan diri untuk datang ke SUGBK. Beberapa bagian bus pun rusak karena dilempar batu dan bom molotov, seperti yang disampaikan oleh beberapa ofisial Persib.

Richard mengatakan, pihaknya saat ini mengacu pada pernyataan Pelatih Persib, Djajang Nurjaman, yang sempat diwawancarai media. Ia menyebut bahwa oknum pelaku tidak berpakaian warna oranye (warna kebesaran suporter Persija). Menurut Richard, pernyataan itu yang dijadikan acuan pihaknya dalam menanggapi insiden ini.

Pernyataan Djajang tersebut berbeda dengan apa yang diucapkan Manajer Persib Bandung Umuh Muhtar. Kepada Kompas.com, Umuh mengaku bahwa yang melakukan pelemparan bus klubnya memakai atribut oranye lengkap dengan besi dan batu yang digunakan untuk melempar ke arah badan bus.

"Artinya sampai hari ini juga kita belum jelas, kejadiannya seperti apa, karena itu terjadi radiusnya masih jauh dari stadion. Jadi, tidak benar kalau ada pihak dari Bandung menyatakan yang melakukan itu adalah suporter Persija karena semuanya berpakaian preman," ujar Richard kepada Kompas.com di Jakarta, Minggu (23/6/2013).

"Jadi, kalau memang ini ranahnya kriminal, silakan pihak kepolisian untuk mengidentifikasi siapa pelakunya karena memang tidak berbaju oranye. Tadi siang pihak Polda menghubungi kami. Kami belum tahu karena belum dapat mengidentifikasi karena pelakunya semuanya berpakaian preman dan hari itu pertandingan tanpa penonton," tambahnya.

Richard mengakui, masalah rivalitas antarsuporter Persija dan Persib memang sering terjadi, baik di Jakarta maupun Bandung. Namun, ia berharap agar persoalan tersebut bisa diselesaikan tanpa berujung pada tindakan yang dapat merugikan masyarakat ataupun klub masing-masing.

"Ini kan sebuah rivalitas dan itu memang harus ada dalam sepak bola, apalagi teman-teman media bisa melihat Persija main ke Bandung, pernah dilempari, dan sebagainya. Tetapi, besoknya Ismed Soyfan dan kawan-kawan tetap bermain. Tapi, memang kami tidak sepakat jika berakhir dengan kekerasan seperti ini," kata Richard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com