Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasial kepada Balotelli, Prandelli Minta Maaf

Kompas.com - 22/06/2013, 10:00 WIB

SALVADOR, KOMPAS.com — Pelatih Italia, Cesare Prandelli, meminta maaf atas candaan rasial soal Mario Balotelli. Candaan tersebut terlontar saat Balotelli hendak mengikuti kegiatan amal di sela perhelatan Piala Konfederasi 2013.

Skuad Italia tidak diziinkan keluar dari hotel selama ada unjuk rasa yang dilakukan publik Brasil di Piala Konfederasi 2013. Balotelli adalah perkecualian. Dia menjadi satu-satunya pemain yang diizinkan meninggalkan hotel. Pemain AC Milan ini menghadiri acara amal untuk membantu anak-anak di daerah miskin di sekitar Salvador.

Prandelli mengakui dia memang mengizinkan Balotelli meninggalkan hotel. Tetapi, alasan yang disampaikan Prandelli justru memicu kontroversi. Dia mengizinkan Balotelli keluar dengan alasan "warna kulitnya berbeda dari kami". 

Prandelli kemudian sadar mengenai dampak ucapannya. "Saya minta maaf. Itu hanya sebuah candaan, tentunya. Sebelumnya, saya berbicara soal warna kulit kami," aku Prandelli. "Saya senang kami mengklarifikasi isu soal mengapa dia satu-satunya yang boleh keluar. Dia dikelilingi oleh semua orang. Namun, ia bekerja untuk amal dan melakukan sesuatu yang baik," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Prandelli juga menyatakan Italia takkan meninggalkan Brasil meskipun terjadi unjuk rasa besar-besaran menentang Piala Konfederasi 2013 dan Piala Dunia 2014. "Pulang ke rumah bukanlah sesuatu yang kami pikirkan. Namun, selama berada di Salvador, situasi berubah dari (saat berada di) Rio, di mana kami bisa berkunjung ke kota tanpa masalah. Di sini (Salvador), kami dilarang meninggalkan hotel," tutur Prandelli.
 
 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Liga Indonesia
Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com