Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Pura-pura Cedera, Persibo Dihukum Berat

Kompas.com - 12/06/2013, 20:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Displin PSSI akhirnya menyelesaikan investigasi pertandingan antara Persibo Brojonegoro melawan Sunray Cave JS Sun Hei pada pertandingan Grup F di Piala AFC di Mongkok Stadium pada 9 April 2013. Pertandingan ini dinilai ganjil karena laga tersebut harus dihentikan pada menit ke-65 dalam keadaan Persibo tertinggal 0-8. Pasalnya, Persibo hanya memiliki enam pemain yang bisa melanjutkan pertandingan.

Komdis menilai Persibo telah melakukan tindakan yang tidak patut di sepak bola yakni berpura-pura cedera. Oleh karena itu, Komdis menjatuhkan hukuman kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pertandingan mulai dari pemain hingga ofisial tim.

Komdis menjatuhkan hukuman dua tahun larangan aktif di sepak bola kepada Wahyu Teguh, Tri Rahmad Priadi, Bayu Andra Cahyadi, dan Eka Angger Iswanto. Bijahil Chalwa yang menjadi orang pertama mengungkapkan kasus ini disanksi Komdis selama setahun dengan masa percobaan selama lima tahun.

Didik Bagus Triyono, Sigit Meiko Susanto, Rendy Saputra, Panggah Wadyantara, dan Happy Kurniawan Dwi Putra dihukum satu tahun dengan masa percobaan dua tahun. Hukuman tersebut diterima mereka karena mereka tidak mau mengungkapkan kasus ini.

Hukuman paling berat diterima ofisial tim. Gusnul Yakin (pelatih), Bambang Pramuji (asisten pelatih), Imam Nurcahyo (media officer), dan Nur Yahya (manajer) dilarang aktif di sepak bola selama seumur hidup.

Ketua Komdis PSSI, Hinca Pandjaitan, menjelaskan, hasil keputusan ini diambil setelah pihaknya menggelar sebelas persidangan di lima lokasi yang berbeda yakni Jakarta, Surabaya, Cibinong, Hongkong, Zurich. Dari hasil investigasi Komdis, Hinca mengungkapkan, para pemain diminta berpura-pura cedera dalam pertandingan ini.

"Siapa yang menyuruh? Yang paling berkuasa di tim tersebut yang memerintahkannya dalam hal ini pelatih, asisten pelatih, manajer, dan media officer. Makanya, mereka mendapatkan sanksi paling berat," jelas Hinca kepada wartawan di kantor PSSI, Rabu (12/6/2013) malam.

"Setelah pertandingan, tidak ada pemain cedera serius. Malah mereka tertawa-tawa. Untuk kasus berpura-pura cedera adalah penghinaan luar biasa untuk sepak bola," sambungnya.

Hinca menyatakan, hasil investigasi ini akan diserahkan kepada FIFA dan AFC untuk ditindanglanjuti. "PSSI siap membantu AFC dan FIFA dalam memerangi match fixing. Ini tangga yang paling bagus untuk kasus-kasus selanjutnya," beber Hinca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com