Seoul, Selasa -
Korsel masih punya satu laga melawan Iran di Ulsan, pekan depan. Pada laga ini, mereka hanya butuh hasil imbang untuk mengunci status juara grup.
Sementara itu, bagi Uzbekistan, kekalahan dari Korsel, Selasa (11/6), membuat posisi mereka terpojok. Mereka tidak punya pilihan kecuali menang di laga terakhir melawan Lebanon. Namun, untuk merebut posisi runner-up, mereka harus berharap Korsel menaklukkan Iran.
Yang ironis, kekalahan Uzbekistan dari Korsel terjadi akibat gol bunuh diri pemain belakang Akmal Shorakhmedov pada menit ke-43. Dalam sebuah serangan balik, Shorakhmedov bermaksud memotong umpan silang pemain Korsel dari sayap kanan. Namun, tandukannya mengarahkan bola ke gawang sendiri.
Meski di babak kedua Uzbekistan lebih agresif menyerang, gol balasan tak pernah datang. Stadion Piala Dunia Seoul pun bergemuruh oleh kegembiraan suporter Korsel yang menyambut kemenangan timnya.
Insiden kecil sempat terjadi beberapa menit menjelang laga usai. Suporter laki-laki nekat masuk ke lapangan pertandingan untuk merayakan kemenangan. Aksi ini membuat pertandingan terhenti beberapa saat.
Untuk kualifikasi zona Asia, hanya dua tim peringkat atas di tiap grup yang berhak lolos ke putaran final di Brasil. Korsel berpeluang menjadi juara Grup A. Bagi Korea, ini akan jadi yang ke delapan kalinya mereka tampil di putaran final Piala Dunia.
Dalam sejarah keikutsertaan di Piala Dunia, hasil terbaik Korsel adalah menempati posisi empat besar. Ini terjadi pada penyelenggaraan tahun 2002 ketika Korsel menjadi tuan rumah bersama Jepang.
Di Grup B, baru Jepang yang sudah memastikan tiket ke Brasil. Koleksi poin Jepang sudah tidak mungkin terlewati oleh para pesaingnya sehingga mereka nyaman di puncak klasemen.
Posisi runner-up diperebutkan Australia dan Oman. Australia dalam posisi yang lebih nyaman setelah kemarin mencatat kemenangan telak 4-0 atas Jordania.