Petah Tikva, Kamis
Belanda kini memimpin Grup B mengungguli Spanyol yang kalah produktivitas gol. Kedua tim ini sama-sama mengumpulkan tiga poin dengan selisih gol satu. Mereka akan bertemu pada laga terakhir Grup B di Stadion Ha Moshava, Petah Tikva, Israel, pada 12 Juni.
Di Stadion Ha Moshava itu, Belanda tampil atraktif saat melawan Jerman. Tim ”Oranye” yunior ini unggul 2-0 di babak pertama melalui gol Adam Maher pada menit ke-24 dan aksi individu Georginio Wijnaldum pada menit ke-38.
Jerman bangkit di babak kedua setelah Sebastian Rudy sukses mengeksekusi penalti pada menit ke-47. Penalti itu diberikan menyusul pelanggaran kiper Belanda Jeroen Zoet yang menjatuhkan Lewis Holtby. Permainan Jerman semakin solid dan berbuah gol penyama kedudukan yang dicetak Holtby pada menit ke-81. Gol gelandang klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur, itu sepertinya akan menjadi gol terakhir dalam laga tersebut.
Namun, Belanda lolos menjadi pemenang berkat gol pemain pengganti Leroy Fer pada menit ke-90. Gol sundulan Fer ini buah pola permainan bola-bola mati yang menjadi salah satu menu latihan Belanda.
”Kami berlatih situasi dari tepi area dan sudut. Bagi saya ini tidak mengejutkan (kami mencetak gol). Sekarang saya akan kembali ke hotel dan menikmati segelas minuman,” ujar pelatih tim U-21 Belanda Cor Pot.
”Belanda secara teknik sangat kuat dan sungguh menyedihkan kami kalah. Namun, kami harus melihat sisi positifnya bahwa kami memiliki karakter dan kami akan membutuhkan itu dalam dua laga berikutnya,” ujar Adrion, yang akan memimpin Jerman melawan Spanyol dan Rusia.
Pada laga Grup B lainnya di Stadion Teddy, Jerusalem, juara bertahan Spanyol berjuang hingga menit akhir untuk menggulung Rusia 1-0.
Spanyol menguasai pertandingan, tetapi kesulitan menjebol pertahanan ketat Rusia. Mereka baru menjebol gawang Rusia pada menit ke-82 saat pemain muda Real Madrid Alvaro Morata menyundul tendangan bebas kapten Thiago Alcantara.
Alvaro Morata nyaris mencetak gol kedua pada menit ke-89, tetapi bola masih membentur
Pelatih Spanyol Julen Lopetegui membutuhkan strategi jitu di lini depan saat lawan Jerman. Laga besar pada Minggu itu akan ketat karena Jerman memburu tiga poin.