JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak pihak memperkirakan timnas Garuda tak akan berkutik menghadapi timnas Belanda dalam laga uji coba internasional di Gelora Bung Karno, Jumat (7/6/2013) malam. Adakah manfaat yang tetap bisa dipetik dari laga ini?
"Apakah Garuda bisa memberikan perlawanan? Saya rasa tidak," tegas pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana, melalui surat elektronik yang diterima Kompas.com, Kamis (6/6/2013). Dia mengatakan, dari segala segi timnas Indonesia kalah.
"Terutama dari sisi teknik dasar dan positioning pemain kita masih harus belajar banyak," kata Justin. Namun, menurut dia, banyak hal bisa dipelajari timnas Garuda dari pertandingan melawan timnas Belanda yang juga tak menurunkan seluruh pemain bintangnya.
Pertama, sebut Justin, Indonesia harus menggunakan kesempatan laga ini untuk memperbaiki lini tengah. Jangan sampai kondisi saat menjamu Arab Saudi terulang, ketika lini tengah terlihat kedodoran dan gampang sekali ditekan.
Justin memperkirakan Belanda tidak akan mengubah gaya bermain dari yang selama ini dikenal. "Nyaris tiki-taka dengan melakukan tekanan dari pemain depan dan sangat rapat antarlini sehingga sangat sulit untuk membuat pemain Indonesia melakukan ball possesion," tutur dia.
Situasi ini, menurut Justin dapat menjadi poin plus bagi timnas Garuda bila bisa lebih memanfaatkan sayap, dengan memainkan Boaz Solossa dan Andik Vermansah yang sangat cepat di sepuluh meter pertama. Namun, Andik harus belajar untuk memanfaatkan kehadiran Sergio van Dijk dengan selalu berupaya melempar umpan yang akurat alih-alih selalu ingin mencetak gol.
Sementara itu, Sergio akan dijaga oleh Ron Vlaar atau Heitinga yang dari sisi jam terbang dan pengalaman jauh di atas Sergio. "Yang jelas pertandingan ini akan menjadi pengalaman sangat baik untuk para pemain timnas menuju pertandingan-pertandingan berikutnya menjelang kualifikasi melawan China pada bulan November," tegas Justin.
Dari sudut pandang lain, laga dengan timnas Belanda juga diharapkan dapat membuka mata para petinggi dan pelatih PSSI untuk lebih melihat pemain naturalisasi di Belanda. Di samping Raphael Maitimo dan Van Dijk masih banyak sekali pemain keturunan yang layak memperkuat timnas Garuda untuk mengangkat kualitas permainan. "Saya rasa sangat menguntungkan jika timnas kami ditambah beberapa pemain naturalisasi," kata dia.
Justinus berpendapat kehadiran pemain naturalisasi tidak hanya memberikan keunggulan di sisi skill. "Tetapi juga dari visi bermain dan sikap profesional," sebut dia. Kedua faktor itu dapat membuka mata para pemain lokal.
Sikap yang bisa "dicuri" dari para pemain naturalisasi antara lain adalah cara bersikap menghadapi wasit, menjaga fisik layaknya seorang profesional, disiplin di lapangan, dan mental bertanding. Bahkan, pelatih Jacksen Tiago sendiri beberapa kali mengutarakan bahwa pemain naturalisasi layak dicontoh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.