Port Louis, Jumat -
Mayoritas peserta kongres mendukung resolusi. Sebanyak 204 peserta kongres menyetujui hukuman untuk pelaku diperberat, sementara hanya satu suara yang menolak.
Resolusi itu berbunyi sebagai berikut. ”Pelanggaran pertama atau pelanggaran ringan akan mendapat hukuman berupa peringatan, denda, atau menggelar pertandingan tanpa penonton”.
”Pelanggaran yang diulang atau pelanggaran berat akan mendapat hukuman pengurangan poin, dikeluarkan dari kompetisi, atau degradasi”.
”Para pelaku (pemain, ofisial, wasit, dan lain-lain) yang melakukan pelanggaran dilarang bertanding selama lima pertandingan dan dilarang memasuki stadion”.
Presiden FIFA Sepp Blatter mendesak agar kongres FIFA membuat resolusi yang mampu mengakhiri aksi rasialisme dalam sepak bola. ”Akhir-akhir ini terjadi beberapa peristiwa memalukan yang merusak sepak bola dan mencoreng pencinta sepak bola. Yang saya maksud adalah rasialisme, kebodohan, diskriminasi, intoleransi, dan kecurigaan. Itu adalah tindakan biadab, tak bermoral, yang harus kita tolak,” kata Blatter.
Rasialisme dalam sepak bola menjadi isu hangat sejak pemain Liverpool Luis Suarez mengucapkan kata-kata bernada rasial kepada pemain MU Patrice Evra tahun 2011.