DORTMUND, KOMPAS.com — Asisten pelatih Tottenham Hotspur, Steffen Freund, menilai Bayern Muenchen tengah berada dalam tekanan besar menjelang final Liga Champions melawan Borussia Dortmund, Sabtu (25/5/2013). Salah satu faktornya adalah memori kegagalan Bayern saat berhadapan dengan Chelsea musim lalu.
Meski bermain di kandang sendiri, Allianz-Arena, Bayern merelakan trofi Liga Champions 2012 diangkat Chelsea setelah kalah lewat babak adu penalti di partai final. Sebelumnya, Bayern juga sempat merasakan kegagalan sama ketika dikalahkan Inter Milan di final Liga Champions 2010.
Freund mengakui, Bayern memang lebih difavoritkan ketimbang Dortmund. Namun, ia menilai dua kegagalan tersebut bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi Dortmund karena akan dapat memengaruhi mental Franck Ribery dan kawan-kawan.
"Saya punya perasaan pertandingan itu akan banyak terjadi kontak fisik dan berjalan panas. Bayern mungkin favorit, tetapi dalam beberapa hal Borussia cukup bagus ketika melawan mereka belakangan ini. Itu pasti akan dipikirkan oleh kedua tim," ujar Freund.
"Tekanan pada Bayern sangat besar. Dortmund jelas tidak ingin berjalan ke luar lapangan sebagai pecundang sehingga mereka juga akan berada di bawah tekanan. Tetapi, melihat situasi secara keseluruhan, Bayern akan membawa beban lebih berat dari harapannya (menjadi juara Liga Champions)."
"Ini adalah final ketiga Bayern dalam empat tahun terakhir. Musim lalu mereka sangat tidak beruntung ketika kalah di kandang dari Chelsea. Pada 2010, mereka juga lebih baik, tetapi kalah dari Inter," tuturnya lagi.
Freund merupakan salah satu pemain Dortmund ketika mengangkat Piala Liga Champions 1997. Saat itu, Dortmund sukses menjadi kampiun setelah mengalahkan Juventus 3-1 di Olympia Stadion, Muenchen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.