Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Presiden Madrid Damprat Mou dan Perez

Kompas.com - 22/05/2013, 06:30 WIB

MADRID, KOMPAS.com — Mantan Presiden Real Madrid, Ramon Calderon, mengaku bersyukur Los Galacticos mengakhiri kerja sama dengan Pelatih Jose Mourinho musim depan. Ia menilai keputusan itu tepat karena membawa Mourinho ke Santiago Bernabeu adalah sebuah kesalahan.

Mourinho dipastikan tak akan menukangi Madrid musim depan setelah Presiden Florentino Perez membuat pernyataan resmi, Senin (20/5/2013). Kegagalan meraih satu trofi pun disebut sebagai alasan utama mengakhiri kerja sama dengan pelatih asal Portugal tersebut.

Calderon mengatakan, selama dilatih Mourinho, Madrid memiliki rekor terburuk sepanjang sejarah. Meski begitu, pria yang memimpin Madrid pada periode 2006 hingga 2009 itu menilai para petinggi Madrid, khususnya Presiden Florentino Perez, juga harus bertanggung jawab atas minimnya prestasi Madrid dalam beberapa tahun terakhir.

"Tentu saja dia (Mourinho) telah gagal. Ini adalah rekor terburuk dari setiap pelatih Madrid dalam tiga tahun terakhir. Saya menegaskan, itu (tanpa gelar) bukan satu-satunya alasan. Anda dapat gagal di sebuah klub dengan berbagai alasan," ujar Calderon seperti dilansir The Sun.

"Apa yang saya tidak suka beserta beberapa pendukung Madrid lainnya adalah cara dia berperilaku. Saya tidak mengetahui apa yang dia lakukan di Inggris. Tetapi, perilakunya di Spanyol tidak cocok dengan sejarah besar Real Madrid. Kami memiliki bagian himne di mana mengatakan 'Ketika kami kalah, kami tetap berjabat tangan'. Kita tidak mencolok jari mata orang lain, seperti apa yang dilakukannya kepada Tito Vilanova," sindirnya.

"Saya selalu mengatakan bahwa dia bukan satu-satunya yang harus disalahkan. Itu juga harus dipertanyakan kepada orang-orang yang membawanya ke Real Madrid. Mourinho sudah seperti itu sebelum dia datang ke Madrid. Setelah insiden itu (colok mata Vilanova), kami memiliki sebuah spanduk besar 60 meter di belakang gawang, yang ditunjukkan kepada Presiden (Perez), dengan kalimat 'Mou, jari Anda menunjukkan cara kita bermain'," jelasnya.

Calderon mengatakan, insiden antara Mourinho dan Vilanova adalah bentuk pemicu kekerasan yang tidak dapat diterima. Oleh karena itu, ia menyesali jika Perez menyetujui keputusan klub untuk memboyong mantan pelatih Chelsea tersebut.

Menurut Calderon, Perez saat ini hanya memikirkan cara instan, yaitu dengan gelontoran dana besar miliknya. "Untungnya dalam hidup, Anda tidak bisa membeli kesuksesan dan itu justru akan berakibat kegagalan. Karena itu, dia (Perez) memutuskan untuk pergi jauh (dari cara berpikir yang sebenarnya). Dia melakukan sesuatu yang bahkan lebih buruk dari Mourinho dengan membenarkan segala cara," kata Calderon.

"Dia berpikir bahwa dengan memenangi Liga Champions akan cukup. Jadi, seluruh fondasi klub ini telah runtuh. Sekarang, saya tidak tahu apa yang akan terjadi dengan Mourinho. Tetapi, saya pikir akan menjadi bantuan bagi Madrid jika dia (Mou) pergi," katanya lagi.

Saat mengumumkan bahwa Mourinho tidak lagi menangani Madrid musim depan, Perez mengaku bahwa pihaknya tidak memecat Mourinho. Menurutnya, keputusan itu diambil melalui kesepakatan bersama karena Mourinho sendiri telah merasa tidak nyaman berada di Spanyol.

Calderon pun mengaku tidak sependapat dengan pernyataan Perez tersebut. Ia menilai, salah satu alasan pemutusan kerja sama itu bukan karena Mourinho tidak tahan dengan tekanan bekerja di Spanyol.

"Saya pikir kepergiannya diharapkan oleh semua orang (di Spanyol), jika mempertimbangkan situasi selama satu tahun terakhir. Keadaan Madrid sudah sangat sulit dan perilakunya belum tepat," kata Calderon.

"Mendengarkan Presiden, saya tidak berpikir Mourinho akan senang dengan apa yang dia katakan bahwa dia tidak bisa mengatasi tekanan. Dia bukan orang semacam itu. Dia sangat suka tekanan dan dia senang dengan hal itu. Saya tidak berpikir Mourinho adalah salah satu orang yang bisa menderita dengan tekanan."

"Sebaliknya, dia akan merasa senang dengan tekanan itu karena dia merasa seperti bintang. Dia suka hal itu. Saya mengaku memang itu tidak baik bagi Mourinho, tetapi saya berpikir karakternya telah membuat hidupnya lebih sulit."

"Saya tidak tahu apakah mereka benar-benar memiliki kesepakatan atau apakah Real Madrid yang memutuskan untuk memecatnya. Saya tidak yakin. Saya sangat bersemangat untuk tahu apa yang akan Mourinho katakan setelah Presiden mengatakan dia tidak bisa mengatasi tekanan."

"Dia pasti sangat marah pada saat ini dan saya tidak sabar untuk mendengar apa yang akan dia katakan ketika dia berada di Inggris nanti," tutup Calderon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

    Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

    Timnas Indonesia
    Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

    Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

    Liga Inggris
    Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

    Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

    Badminton
    Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

    Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

    Sports
    Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

    Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

    Liga Indonesia
    Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

    Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

    Internasional
    Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

    Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

    Badminton
    Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

    Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

    Liga Indonesia
    Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

    Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

    Liga Inggris
    Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

    Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

    Timnas Indonesia
    Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

    Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

    Timnas Indonesia
    Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

    Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

    Liga Indonesia
    Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

    Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

    Internasional
    Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

    Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

    Liga Indonesia
    Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

    Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com