Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Dialog Neville dan Beckham soal Pensiun

Kompas.com - 17/05/2013, 01:52 WIB

PARIS, KOMPAS.com — David Beckham resmi mengumumkan akan pensiun dari sepak bola akhir musim ini. Selama 21 tahun kariernya, gelandang berusia 38 tahun itu sukses mencatatkan sejumlah torehan penting bagi klub yang dibelanya.

Beckham mengawali karier di Manchester United pada 1993. Sepuluh tahun bermandikan gelar bersama Setan Merah, ia kemudian melanjutkan kariernya di Real Madrid, Los Angeles Galaxy, AC Milan, dan Paris Saint-Germain (PSG).

Sebelum mengumumkan rencana pensiunnya, rupanya Beckham sempat menceritakan rencananya tersebut kepada Gary Neville, sahabat dekatnya. Neville dan Beckham pernah bersama membela Manchester United dan tim nasional Inggris, dan Neville pun menjadi salah satu pihak yang pertama kali mendengar kabar tersebut dari mulut Becks. Berikut adalah kutipan dialog Neville dan Beckham seperti dikutip dari Sky Sports.

Gary Neville (GN): "Kau baru saja mengumumkan rencana pensiun. Kenapa memilih sekarang?"

David Beckham (DB): "Seseorang bisa tahu bahwa ia sudah siap untuk pensiun, dan aku rasa aku tahu kalau aku sudah siap. Ini keputusan sulit karena aku merasa masih bisa bermain di level teratas sepak bola, dan telah melakukannya selama enam bulan terakhir. Tapi, diam-diam aku selalu berkata kepada diriku sendiri kalau aku ingin berhenti saat berada di level teratas. Jika delapan bulan lalu kau mengatakan bahwa aku akan bermain di Liga Perancis, memenangkan Piala Perancis dan liga serta berhenti seperti ini, mungkin aku tak akan pensiun. Tapi, aku punya kesempatan bermain di PSG dan merasa ini waktu yang tepat."

GN: "Apa itu menurutmu saja, atau kau memang sudah tahu?"

DB: "Menurutku... aku sangat mencintai sepak bola! Aku hanya merasa bahwa ini waktu yang tepat. Aku percaya ini waktu yang tepat dan aku selalu merasa aku bisa melakukan lebih -- itu masalahnya!"

GN: "Kapan pemikiran itu akhirnya datang?"

DB: "Mungkin saat Lionel Messi berlari melewatiku. Sebenarnya aku tak tahu. Aku hanya merasa aku sangat beruntung sepanjang karierku. Aku beruntung karena bisa bermain di klub-klub tempatku bermain, bermain bersama rekan-rekan setimku, serta memenangkan trofi. Dengan bermain di MLS dan memenangkan kejuaraan tahun lalu, serta bermain untuk PSG dan memenangkan liga, aku rasa ini cara yang tepat untuk mengakhiri karier."

GN: "Kau selalu meninggalkan klub dengan prestasi. Memenangkan Premier League dengan Manchester United, menjuarai MLS dengan LA Galaxy tahun lalu... apakah memenangkan Liga Perancis bersama PSG musim ini penting buatmu?"

DB: "Kurasa sudah menjadi mimpi setiap atlet, setiap pemain sepak bola, untuk berhenti di level tertinggi klub atau memenangkan trofi. Itu tak banyak terjadi, tapi aku beruntung bisa merasakannya. Saat aku meninggalkan MU, kita memenangkan Premier League. Saat aku meninggalkan Madrid, kami memenangkan La Liga. Lalu, aku meninggalkan Galaxy setelah memenangkan kejuaraan dua tahun berturut-turut dan kemudian bermain di PSG dan memenangkan Ligue 1. Ini cara yang menyenangkan untuk pensiun. Semua orang akan mengenangnya, dan pencapaian tersebut akan tercatat. Mudah saja, kau pergi sebagai juara, dan karena itulah aku merasa ini waktu yang tepat."

GN: "Bagaimana kau ingin dikenang sebagai pemain sepak bola dan sebagai individu setelah karier selama 22 tahun, serta semua yang kau raih?"

DB: "Aku hanya ingin dipandang sebagai pemain yang bekerja keras. Seseorang yang berdedikasi pada sepak bola dan seseorang yang selalu memberikan upaya terbaik saat berada di lapangan, karena itulah yang aku rasakan. Bermain dalam pertandingan di akhir karierku, seperti itulah aku akan mengenangnya dan berharap orang lain juga melihatku dengan sudut pandang yang sama."

"Aku rasa sepak bola sudah menjadi hidup dan karierku selama bertahun-tahun. Orang-orang telah melihat sisi lain yang terjadi di karierku dan terkadang itu membuat mereka luput melihat upayaku di lapangan, atau prestasi yang kutorehkan. Walau aku bisa saja mengatakan sebaliknya, tentu itu menyakitkan."

"Pada akhirnya aku adalah pesepak bola dan telah bermain untuk beberapa klub terbesar dunia dan bermain bersama beberapa pemain terbaik; dilatih oleh beberapa manajer terbesar dan terbaik, serta mencapai nyaris segalanya di sepak bola. Aku rasa tentu menyakitkan jika orang-orang malah memikirkan hal lain, dan bukan mempertanyakannya."

"Berada di penghujung karierku, aku akan mengenang segalanya dan berkata bahwa aku sudah mencapai segalanya dengan setiap klub tempatku pernah bermain. Aku bermain untuk Inggris sebanyak 115 kali; menjadi runner-up World Player of the Year dua kali dan dikalahkan dua pemain hebat; aku sangat bangga."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com