Persiba Bantul Terancam Tak Bisa Selesaikan Kompetisi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Minimnya sponsor menyebabkan tim sepak bola kebanggan warga Bantul, Persiba Bantul, terancam tidak dapat menyelesaikan kompetisi Indonesia Premier League (IPL) tahun 2013. Manajer Persiba, Idham Samawi, saat ditemui di rumah dinas Bupati Bantul, mengatakan, kondisi keuangan Persiba sangat memprihatinkan karena minimnya sponsor.

Dia juga mengakui, dualisme kompetisi ikut andil dalam kesulitan pencarian sponsor bagi Persiba. "Saya merasakan betul, ketika hiruk pikuk pemberitaan menyebabkan sponsor takut. Saya harap tahun depan hanya ada satu kompetisi," terangnya, Senin (13/5/2013).

Ia menjelaskan, ketiadaan anggaran untuk membiayai kompetisi musim ini karena setelah tahun 2012 tidak lagi menggunakan APBD. Padahal di sisi lain, kebutuhan untuk mengikuti kompetisi dalam semusim sangat besar.

"Dana terbesar klub untuk menanggung gaji dan biaya pertandingan away," tegasnya.

Idham mengungkapkan, kebutuhan minimal sebuah tim sepak bola untuk mengikuti kompetisi tanpa target juara, dalam setahun, sekitar Rp 6 miliar, sedangkan untuk tim yang menargetkan juara mencapai 14 miliar. Menurutnya, jika kondisi tak kunjung berubah, maka Persiba Bantul terancam tidak bisa menyelesaikan kompetisi.

"Melihat kondisi yang seperti ini, risiko terburuknya kita berhenti," ujarnya.

Sementara itu, salah satu anggota DPRD Bantul, Amir Syarifudin, mengaku tidak sependapat jika perjalanan tim kebanggaan masyarakat Bantul berhenti di tengah kompetisi. "Jangan sampai berhenti di tengah jalan. Persiba itu tim kesayangan warga Bantul," ujarnya.

Menurutnya, Persiba Bantul harus bangkit dari keterpurukan dana dengan cara kembali berusaha mendapatkan sponsor baik lokal maupun nasional. "Persiba harus bangkit, dan berusaha terus mendapatkan sponsor demi menyelesaikan kompetisi yang saat ini sudah berjalan," ungkapnya.