JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Umum Pengurus Provinsi PSSI Lampung Faisal Yusuf mengatakan, Selasa (7/5/2013), Ketua PSSI Djohar Arifin membaca 2-3 kali notulen rapat Komite Eksekutif PSSI pada Kamis (7/3/2013) sebelum menandatangani notulen itu di lounge Bandara Polonia Medan pada Jumat (8/3/2013). Menurut Faisal, Djohar menandatangani notulen itu dengan disaksikan dirinya (Faisal), Wakil Ketua Pengprov Jatim Cholid Goromah, dan Sekum Pengprov Kaltim Hasan.
"Kami bawa surat notulen dari Jakarta ke Medan, tidak ada apa pun yang berubah. Beliau juga sudah membaca 2-3 kali sebelum meneken. Isi notulen ini tidak ada satu pun yang diubah, jadi kami minta pertanggungjawaban dari Djohar karena seolah-olah 18 pengprov ini disembelih. Padahal dia juga yang membangun, tapi dia justru tidak peduli," ujar Faisal.
Hal tersebut disampaikan Faisal menanggapi pernyataan Djohar, yaitu bahwa Djohar tak pernah menandatangani notulen rapat Komite Eksekutif PSSI, Kamis (7/3/2013). Bantahan Djohar membuat 18 pengprov tersebut tidak bisa mengikuti Kongres Luar Biasa PSSI pada Minggu (17/3/2013). Padahal, 18 pengprov itu diangkat melalui musyawarah provinsi dan dilantik Djohar.
"Kami akan berupaya terus dan menuntut hak. Djohar tidak bisa mengganti atau mengubah SK karena ada prosesnya. Harap Pak Djohar seperti dulu, kalau memang tidak mampu sebaiknya mundur aja, bukan memalukan diri sendiri. Apalagi sebentar lagi pileg. Masyarakat bisa melihat kalau PSSI saja begini, apalagi kalau jadi wakil rakyat," ungkap Faisal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.