MALANG, KOMPAS.com - Jauh hari sebelum Lucky Acub Zainal atau Sam Ikul meninggal, pendiri Arema Indonesia itu berpesan untuk warga Malang, Jawa Timur, dan para pendukung fanatik Arema, yakni Aremania. Ia mengatakan, Arema didirikan untuk Aremania dan pemersatu warga Malang, menciptakan kedamaian dan keamanan bagi warga Malang.
Pesan itulah yang disampaikan kepada orang terdekatnya, Noor Ramadhan, yang sering mendaqmpingi Sam Ikul, semasa masih hidup, bahkan yang terus mendampingi saat Sam Ikul menderita penyakit hipatitis C.
"Pesan almarhum (Sam Ikul) semasa hidupnya kepada saya, Aremania harus terus diperhatikan. Makanya, saat masih sehat, beliau selalu berkunjung ke rumah-rumah korwil-korwil Aremania di Malang," katanya.
Menurut pria yang akrab dipanggil Nunun itu kepada Kompas.com, Rabu (24/4/2012), "Arema didirikan sebagai alat pemersatu, sekaligus pekerjaan dengan tujuan menyenangkan Aremania," katanya.
Setiap Sam Ikul bicara dualisme Arema, ia selalu bersikap bijaksana menanggapinya. "Misalnya, persoalan logo yang masih digunakan oleh Arema ISL awal-awal dulu, Sam Ikul bilang, wes jarno (sudah biarkan saja)," kata Nunun menirukan perkataan Sam Ikul.
Lebih lanjut Nunun menegaskan, hingga akhir hayatnya, Sam Ikul hanya heran, mengapa Arema sampai jadi dua. Selama terjadi dualisme Arema, yakni Arema IPL dan Arema IPL, Sam Ikul selalu menanggapinya dengan cukup bijaksana.
"Karena almarhum tak ingin ada persoalan baru. Intinya, almarhum menghindari konflik baru, selalu mendahulukan perdamaian di Arema," katanya.
Sementara menurut pengakuan Manajer Arema IPL Harris Fambudy kepada Kompas.com, Sam Ikul meminta pihak pengelola Arema sabar mengelola dan berjuang di Arema. "Saya dan semua pihak manajemen diminta bersabar kelola Arema. Jangan bernafsu tangani Arema," cerita Harris.
"Sabar bahwa segalanya penuh dengan tahapan. Itu yang disampaikan Sam Ikul pada 12 April lalu, saat acara rapat dengan pihak manajemen," kata Harris yang juga ditugaskan untuk menjabat sebagai Direktur Operasional Manajemen Arema di Malang.
Sam Ikul juga meminta kepada pihak manajemen Arema IPL untuk menciptakan pemain bintang. bukan membesarkan pemain bintang. "Buatlah pemain bintang, jangan kontrak pemain bintang. Itu perintah Sam Ikul kepada saya," tutur Harris.
Terakhir, Sam Ikul berpesan agar Arema IPL harus menyelesaikan kompetisi IPL hingga selesai. "Kompetisi harus diikuti sampai selesai walaupun tak ada uang, bagaimanapun caranya. Itu amanat beliau kepada saya," katanya.
Soal dualisme Arema, Harris mengaku, Sam Ikul berpesan, agar pihak manajemen Arema IPL menyerahkan ke AFC dan FIFA pada tahun 2014 nanti. "Karena Arema berkembang. Mislanya, Arema bukan hanya pernah jadi dua, tapi pernah jadi tiga tim," katanya.
Maka, Sam Ikul menilai, yang berhak memutuskan dualisme Arema adalah AFC dan FIFA. "Seperti yang kita ketahui regulasi yang dikeluargan AFC dan FIFA menyangkut klub yang berstatus profesional adalah legal, finance, infrastruktur, administrasi, serta sporting," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.