NYON, KOMPAS.com - Asosiasi Sepak Boa Uni Eropa (UEFA) mengumumkan akan menjatuhkan sanksi lebih tegas kepada para pemain dan klub yang terlibat kasus rasialisme.
Seperti yang dikutip dari Football Italia, Rabu (10/4/2013), hukuman bagi pemain yang terlibat tindak rasialisme akan diskors 10 pertandingan. Sementara tim yang terlibat akan bermain dengan sebagian tanpa penonton atau dikosongkan sama sekali untuk pelanggaran rasialisme kedua plus denda 50.000 euro (sekitar Rp 500 juta).
"Kami harus membuat sanksi yang lebih memiliki efek jera," kata Sekjen UEFA Giannin Infantion yang berbicara pada Forum Soccerex di Manchester.
"Aturan itu akan disetujui oleh komite eksekutif pada Mei. Kami juga akan mengirimkan resolusi kepada seluruh asosiasi anggota UEFA, agar mereka mengimplementasikan sanksi serupa," lanjut Infantion.
Peraturan baru itu akan berlaku untuk seluruh klub yang berlaga di Liga Champions, Liga Europa, dan tim-tim internasional yang berpartisipasi di turnamen Eropa pada musim depan.
Isu rasialisme telah menjadi perhatian khusus UEFA menyusul insiden di berbagai belahan Benua Eropa, khususnya di Italia. Contoh yang paling jelas adalah saat bomber AC Milan Kevin-Prince Boateng meninggalkan lapangan dalam pertandingan persahabatan melawan tim amatir, Pro Patria, Januari lalu. Pria berpaspor Ghana itu jadi sasaran ejekan yang bernada rasialis dari sejumlah penonton di stadion.
Sementara Lazio telah mendapat sanksi memainkan dua laga Liga Europa tanpa penonton akibat ulah fans mereka yang terbukti berlaku rasial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.