PARIS, KOMPAS.com — Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Carlo Ancelotti, membantah bahwa dirinya dipaksa oleh pemilik klub, Nasser Al-Khelaifi, untuk menurunkan David Beckham dalam pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions melawan Barcelona, Selasa (2/4/2013).
Dalam pertandingan yang berakhir imbang 2-2 tersebut, Beckham bermain sejak awal, sebelum digantikan oleh Marco Verratti pada menit ke-70. Keputusan ini cukup mengejutkan karena gelandang asal Inggris tersebut baru sekali tampil sebagai starter dari lima pertandingan, sebelum kontra Barca. Alhasil, penampilan Beckham dinilai sejumlah kalangan tak terlalu menonjol, dibandingkan penampilan Verratti yang mampu membuat PSG tampil lebih tajam.
"Kritik untuk dia tidak normal dan tidak adil. Dia tampil bagus. Dia mengikuti instruksi saya dengan memberikan bola secara cepat. Jika PSG bermain bagus dalam 30 menit pertama saat melawan Barca, itu karena Beckham tampil baik dan ia berusaha bermain cepat," ungkap Ancelotti.
"Salah jika ada yang mengatakan bahwa pemilik mengatakan, 'Beckham harus bermain.' Setiap orang harus mengerti bahwa Presiden sangat cerdas dan tidak bisa memaksa pelatih untuk menentukan pemain. Jika ini terjadi, maka pelatih bisa mengatakan kepada Presiden, 'Okey, Anda jadi pelatih dan saya akan pulang.' Tidak pernah dalam karier saya, Presiden memengaruhi saya untuk menentukan pemain, apakah dia Berlusconi (Presiden AC Milan), Abramovic (Presiden Chelsea), atau Nasser Al-Khelaifi (Pemilik PSG). Saya bukan suporter atau teman Beckham. Saya berusaha obyektif. Beckham pantas bermain meskipun dia sudah berusia 37 tahun," ulas pelatih asal Italia itu. (ITV)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.